Maseta: Mengenang Hubungan yang Kompleks dalam Kejora Walini

Penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta Timur, Maseta, baru-baru ini meluncurkan single terbarunya berjudul "Kejora Walini" pada 23 Juli 2025. Lagu ini menceritakan pengalaman emosional yang kompleks dari hubungan percintaannya, mengambil inspirasi dari kisah cintanya yang belum terwujud, yaitu rencana kencan ke kebun teh Walini yang tidak terjadi. Melalui "Kejora Walini", Maseta menjelaskan perjalanan cinta yang penuh liku, menggambarkan perasaan generasi muda yang sering bingung menghadapi masalah hubungan.

Cerita dalam "Kejora Walini"

Dalam lagu berdurasi 6 menit 21 detik ini, Maseta membagi narasi menjadi dua babak. Setiap babak merepresentasikan fase-fase dalam hubungan yang pernah ia jalani. "Lagunya ada beberapa babak karena hubungannya pun terdiri dari beberapa babak. Aku merasakan posisi yang ditinggal dan juga meninggalkan," ungkap Maseta. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya refleksinya terhadap pengalaman tersebut.

Suasana awal lagu terasa tenang dan sentimental. Melalui lirik seperti, "Pelan aku coba untuk bertahan / Yang kau tinggalkan hanya rangkaian alasan / Jauhku mengayuh," Maseta menempatkan pendengar pada posisi seseorang yang berusaha mempertahankan hubungan meski dengan banyak rintangan. Kemudian, lagu ini berkembang menjadi lebih energik dan menggelegar, mencerminkan perubahan emosi saat menghadapi perpisahan.

Bagian bridge yang menyentuh hati, "Kita berakhir parah / Mustahil lawan arah / Kita berjarak bukan berarti kalah," menegaskan proses ikhlas saat hubungan itu berakhir. Kontras antara dua babak ini memberikan gambaran dinamis tentang rasa kehilangan yang dialami Maseta.

Kolaborasi dan Produksi yang Mengesankan

"Kejora Walini" merupakan hasil karya kolaboratif antara Maseta dan produser Ollie Lazuardi, yang juga gitaris dalam penampilan live-nya. Lagu ini dimulai dari sebuah sesi workshop untuk soundtrack film pendek, di mana Ollie memantik ide dengan progresi chord yang kemudian berkembang menjadi chorus yang menggugah. “Aku dan Ollie selalu bercanda bahwa lagu ini adalah magnum opus kami,” tambah Maseta, menonjolkan rasa bangga terhadap proyek ini.

Video musik yang dirilis bersamaan juga menambahkan dimensi visual pada lagu. Disutradarai oleh Widya Arafah, video ini terinspirasi dari konsep musik era 2000-an yang mengedepankan penampilan band secara langsung. “Gue pengen ada rasa tersendiri di adegan Maseta bernyanyi. Jadi ada nuansa agak warm romantis, tapi juga ada pahitnya di belakang,” kata Widya, yang merupakan sutradara berpengalaman dengan karya-karya yang telah ditayangkan di festival film bergengsi.

Proyek EP dan Rencana Mendatang

"Kejora Walini" adalah single kedua dari extended play (EP) Maseta yang dijadwalkan rilis tahun ini. EP ini akan didistribusikan oleh label rekaman independen Sun Eater, yang juga menaungi beberapa nama besar di industri musik Indonesia seperti Hindia dan .Feast. Dengan dukungan kreatif dari tim yang solid, termasuk vokal latar oleh Alvina Farah dan Khalisha Naura, serta instrumen yang dirancang secara teliti oleh Haryo Widi, lagu ini menunjukkan komitmen Maseta untuk memberikan karya berkualitas.

Lagu ini kini telah tersedia di semua saluran streaming digital, dan Maseta percaya bahwa "Kejora Walini" adalah salah satu karyanya yang paling berarti. Dia telah menunggu saat yang tepat untuk merilis karya ini, yang mencerminkan perjalanan emosinya dan yang mungkin juga dapat dijadikan pelipur lara bagi pendengarnya.

Dengan eksplorasi tema cinta yang rumit, serta produksi yang matang, "Kejora Walini" tidak hanya menjadi salah satu lagu standout dalam karir Maseta, tetapi juga menunjukkan seberapa jauh ia telah melangkah sebagai seorang seniman di tengah dinamika industri musik yang semakin berkembang. Pendengar kini dapat menikmati lagu ini dan merasakan kedalaman emosi yang ditawarkan dalam setiap lirik dan notasi.

Berita Terkait

Back to top button