The Fox King Terseleksi di TIFF 2025, Diperankan oleh Dian Sastrowardoyo

Film "The Fox King," yang dibintangi oleh aktris ternama Indonesia, Dian Sastrowardoyo, berhasil terpilih untuk tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) ke-50 yang akan digelar antara 4 hingga 14 September 2025. Keberhasilan ini menandakan langkah besar dalam menghadirkan konten sinema Asia Tenggara ke panggung festival film internasional yang bergengsi, di mana TIFF merupakan salah satu festival film terbesar di Amerika Utara.

Sinopsis dan Tema Film

"The Fox King" mengisahkan perjalanan hidup kembar laki-laki, Ali dan Amir, yang harus belajar mengurus diri mereka sendiri setelah ditinggalkan oleh ayah mereka. Ayah mereka menikah lagi dengan perempuan yang lebih muda, menggugah ketegangan dan uji coba pada ikatan persaudaraan mereka. Masuknya karakter Lara, seorang guru baru, menambah kompleksitas cerita dan dinamika yang ada dalam hubungan mereka. Film ini disutradarai oleh Woo Ming Jin, seorang filmmaker berbakat asal Malaysia, yang dikenal dengan gaya bercerita yang unik dan mendalam.

Pernyataan dari Sutradara dan Aktris

Woo Ming Jin mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk memutarkan film ini di TIFF, menyatakan, "Saya merasa terhormat dan bersemangat untuk memutarkan film kami di Toronto dan memperkenalkan film ini di festival film terbesar di Amerika Utara." Pendapatnya menunjukkan harapan untuk memperkenalkan cerita yang sarat makna ke khalayak global.

Dian Sastrowardoyo juga berbagi perasaannya tentang keterlibatan dalam proyek ini, setelah sekian lama berkolaborasi dengan filmmaker Malaysia. "Setelah dua dekade, saya kembali terlibat dalam film produksi Malaysia, dan kali ini dengan adanya ko-produksi Indonesia. Dapat berkolaborasi dengan filmmaker dan aktor negara tetangga adalah pengalaman yang saya syukuri dan banggakan," ungkapnya. Ia berharap "The Fox King" dapat memberikan warna baru dalam pertumbuhan sinema Asia Tenggara di industri film dunia.

Prestasi dan Seleksi Festival

TIFF tahun ini memilih 55 film untuk program Centrepiece, menunjukkan keberagaman dan kehebatan sinema global. Film-film yang terpilih berasal dari hampir 50 negara, termasuk Indonesia dan Malaysia, yang menandakan bahwa "The Fox King" tidak hanya menjadi kebanggaan bagi produksi lokal tetapi juga sebagai pengakuan terhadap kualitas sinema Asia Tenggara di pasar dunia.

Selain "The Fox King," KawanKawan Media juga berhasil mendapatkan prestasi serupa dengan film "Renoir" karya Chie Hayakawa, yang sebelumnya telah tayang perdana di kompetisi utama Cannes Film Festival 2025. Yulia Evina Bhara, produser dari kedua film, menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam menciptakan karya yang berbobot dan berdaya saing.

Dampak bagi Industri Film

Dengan terpilihnya "The Fox King" di TIFF, ini dapat memicu perhatian lebih besar terhadap film-film dari Asia, terutama Indonesia dan Malaysia. Pemilihan film ini mencerminkan upaya untuk membuka lebih banyak peluang bagi sineas lokal dalam pasar internasional. Dian Sastrowardoyo dan timnya berharap dapat memperlihatkan bahwa sinema Indonesia tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki perspektif yang beragam dan dapat diterima oleh audiens global.

Dari sudut pandang industri, keberhasilan ini juga menunjukkan adanya investasi yang signifikan dalam pengembangan film dan kolaborasi antar negara. Hal ini penting untuk pertumbuhan dan keberlangsungan industri film di kawasan Asia Tenggara, yang semakin menjadi perhatian di mata dunia.

Dengan semua informasi ini, "The Fox King" berpotensi menjadi salah satu sorotan utama dalam TIFF ke-50 dan mencerminkan potensi besar sinema Asia Tenggara. Penonton dan kritikus diharapkan dapat melihat dan merasakan pengalaman sinematik yang ditawarkan oleh film ini dalam waktu dekat.

Berita Terkait

Back to top button