Menbud Tinjau Pameran Fotografi 80 Tahun Keberagaman, Apresiasi Refleksi Bangsa

Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru saja hadir dalam pameran fotografi yang bertajuk “80 Tahun Keberagaman” di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Pameran ini menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Digarap oleh Komunitas Negeri Elok dan Didit Hediprasetyo Foundation, pameran ini menampilkan karya fotografi dan instalasi seni yang mendalam.

Dikurasi oleh arsitek Andra Matin dan fotografer Davy Linggar, pameran ini terbagi menjadi delapan tema yang saling berkaitan. Tema-tema tersebut meliputi masa lalu, wajah, lanskap, kuliner, fauna, arsitektur, budaya, dan karya film. Setiap tema berfungsi sebagai jendela untuk memahami makna kemerdekaan, yang tidak hanya sebagai peristiwa historis tetapi juga sebentuk semangat yang hidup dalam keseharian masyarakat.

Menbud Fadli Zon memberikan apresiasi yang tinggi terhadap hasil karya yang ditayangkan. Ia menilai pameran ini tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga narasi yang menyentuh tentang perjalanan bangsa. “Luar biasa karya-karyanya, sangat artistik dan berbeda dari yang lain,” ujar Fadli setelah mengamati instalasi pameran.

Salah satu instalasi yang sangat mencuri perhatian adalah karya arsitek Andra Matin berupa 1.945 bambu tegak. Angka tersebut melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, dan bambu dipilih karena mencerminkan kekuatan serta kesederhanaan. Dalam keterangan di dinding pameran, Andra Matin menyatakan, “Bambu-bambu itu membentang membentuk pelindung, mengelilingi inti pameran, seolah menjaga cerita-cerita di dalamnya.”

Menbud Fadli juga menekankan bahwa keberagaman bangsa Indonesia adalah kekuatan yang menyatukan. Ia mengungkapkan bahwa pameran ini menjadi simbol perjuangan kemerdekaan. “Keberagaman itu menjadi satu binding power, satu kekuatan untuk menyatukan, bukan untuk memisahkan,” tegasnya.

Selain karya fotografi yang luar biasa dari fotografer-fotografer terkemuka seperti Arseto Adiputra, Donny Fernando, dan Hengki Koentjoro, pameran ini juga menampilkan banyak bentuk seni visual yang kaya. Setiap karya mengundang renungan mendalam mengenai perjalanan bangsa, mencakup wajah-wajah bersejarah, lanskap, aroma kuliner, hingga fragmen film yang merekam denyut zaman.

“Kemerdekaan bukan sesuatu yang diam—ia tumbuh, berlapis, dan terus bergerak bersama kita,” tulis Andra Matin dan Davy Linggar dalam catatan mereka. Pameran ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Didit Hediprasetyo selaku inisiator, dan beberapa pejabat pemerintah serta tokoh seni.

Menbud Fadli berharap pameran ini dapat menarik minat masyarakat luas untuk mengapresiasi seni fotografi dan instalasi. “Mudah-mudahan masyarakat dapat melihat bagaimana pencapaian karya-karya artistik, terutama di bidang fotografi dan instalasi bambu runcing dari para seniman yang luar biasa,” ujarnya.

Pameran ini berlangsung hingga 31 Oktober 2025 dan diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus mencintai, merawat, dan memperkaya keberagaman Indonesia. Dengan kombinasi estetika visual yang kuat dan kedalaman makna, pameran ini menjadi salah satu bentuk refleksi yang penting atas sejarah dan budaya bangsa.

Exit mobile version