Malcolm McDowell Kritik ‘Emily in Paris’, Puji Aksi Lily Collins

Aktor veteran Malcolm McDowell, yang dikenal melalui perannya dalam film klasik, mengungkapkan bahwa ia bukan penggemar serial Netflix yang banyak dibicarakan, Emily in Paris. Meskipun begitu, ia tidak ragu untuk memberikan pujian kepada menantunya, Lily Collins, yang memerankan karakter utama dalam serial tersebut.

Dalam wawancara eksklusif dengan PEOPLE, McDowell, yang kini berusia 82 tahun, secara tegas mengatakan, “Sejujurnya, ini bukan jenis tontonan saya, dan Lily tahu itu.” Pernyataan ini menunjukkan ketidakpuasannya terhadap genre serial, meski bisa dikatakan, Emily in Paris telah menjadi fenomena budaya pop sejak tayang perdana pada Oktober 2020.

Mengagumi Talenta Menantu

Walaupun tidak menikmati Emily in Paris, McDowell mengklaim dirinya adalah "penggemar terbesar" dari Collins. Ia menyebut menantunya sebagai salah satu aktris hebat. McDowell menambahkan, "Dia memiliki kualitas yang indah. Saat dia berada di layar, seolah tidak ada orang lain, karena dia bukan hanya aktris hebat, tapi juga memiliki karisma yang unik."

Lily Collins memerankan Emily Cooper, seorang perempuan muda asal Amerika yang pindah ke Paris untuk bekerja di firma pemasaran. Serial yang diciptakan oleh Darren Star ini mengisahkan perjalanan Emily dalam menyeimbangkan kehidupan profesional dan romantisnya. Saat ini, musim kelima dari Emily in Paris sedang dalam proses syuting, namun tanggal rilisnya masih belum diumumkan.

Keluarga di Balik Layar

Konteks keluarga di bidang hiburan menambah warna cerita ini. Collins menikah dengan sutradara Charlie McDowell, putra Malcolm McDowell, pada September 2021. Pasangan ini juga baru saja menyambut kelahiran anak pertama mereka, Tove Jane, yang lahir melalui ibu pengganti. Keluarga ini pun terlihat memiliki latar belakang kuat di industri hiburan, dengan ayah Charlie adalah bintang Malcolm McDowell dan ibunya Mary Steenburgen. Di sisi lain, Collins merupakan putri musisi legendaris Phil Collins dan Jill Tavelman.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Meski McDowell tak menyaksikan Emily in Paris, ia yakin bahwa serial tersebut telah berkontribusi positif terhadap industri pariwisata Paris. "Saya yakin jumlah wisatawan dari Amerika Serikat meningkat karena menonton dia di Paris, lalu berpikir, ‘Ya, ayo ke Paris!’" ujarnya. Hal ini menunjukkan pengaruh besar yang dimiliki serial tersebut dalam memperkenalkan Paris ke audiens global.

Kritik dan Pujian Bersamaan

Kritik McDowell terhadap serial ini mungkin menjadi gambaran lebih luas tentang pendapat aktor senior terhadap tren hiburan masa kini. Namun, pujian yang ia berikan kepada Collins tak dapat dipandang sebelah mata; talenta dan pesona Collins tetap diakui, meski genre yang dibawakan tidak sejalan dengan selera McDowell.

Dengan tren serial yang semakin mendominasi layar televisi, Emily in Paris menunjukkan bahwa tidak semua karya akan dihargai oleh semua generasi. Meskipun demikian, prestasi dan popularitas yang dicapai oleh Collins menjadikan posisi McDowell sebagai figur yang mendukung talentanya tetap kuat.

Kisah ini memperlihatkan pentingnya saling menghargai meski dalam pandangan yang berbeda. Inspirasi dari generasi muda, seperti Collins, masih dapat memengaruhi dan menjalin hubungan yang baik dalam satu keluarga – bahkan kalau harus melalui jalan cerita yang tidak tepat bagi orang tua mereka.

Berita Terkait

Back to top button