Yura Yunita: Melayang di Udara, Naik Naga Tak Jadi Tantangan Besar

Pagelaran Sabang Merauke kembali menyuguhkan keajaiban dalam edisi tahun ini dengan tema Hikayat Nusantara. Salah satu momen paling menonjol dalam pertunjukan tersebut adalah penampilan penyanyi berbakat Yura Yunita, yang mengejutkan penonton dengan aksi melayang di udara sekaligus menaiki naga besar yang mengeluarkan asap. Pertunjukan ini berlangsung di Jakarta dan mempersembahkan kolaborasi luar biasa antara berbagai artis nasional, termasuk Padi Reborn.

Yura Yunita membawakan lagu ikonik “Mahadewi” dalam pertunjukan tersebut. Meski tampaknya aksi melayangkan diri dan ketinggian mengandung risiko, Yura mengungkapkan bahwa ia tidak merasakan tekanan atau kecemasan. Dalam konferensi pers setelah pertunjukan, Yura menjelaskan, “Kalau naik ketinggian mungkin karena aku suka ketinggian, aku biasa paragliding, paralayang.” Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman dan kecintaannya terhadap aktivitas luar ruang memberinya keberanian.

Sambil berbagi pengalaman menyanyikan lagu yang sangat berarti baginya, Yura justru mengakui bahwa tantangan terbesarnya bukan dari melayang di udara, melainkan dari berkolaborasi dengan musisi yang telah menginspirasi dirinya sejak lama. “Karena ini lagu idolaku, semuanya ada di sini dari Padi Reborn… itu justru yang buat nervous,” tutur Yura. Pernyataan ini menunjukkan kedalaman emosi yang dialaminya saat berada di atas panggung.

Pagelaran Sabang Merauke tahun ini tidak hanya menampilkan aksi menakjubkan dari Yura, tetapi juga sejumlah pertunjukan budaya lainnya. Sebanyak 31 lagu dibawakan oleh para penyanyi dengan iringan lebih dari 300 penari, mewakili kekayaan budaya dari seluruh Nusantara. Penonton disuguhkan berbagai lagu tradisional seperti “Bungong Jeumpa” dari Aceh, “Injit-Injit Semut” dari Jambi, hingga “Gending Sriwijaya” dari Sumatera Selatan.

Dengan lebih dari 30 lagu dari berbagai daerah, pertunjukan ini menggambarkan semangat persatuan dan kebersamaan. Lagu-lagu tersebut mencerminkan identitas budaya masing-masing daerah sambil menegaskan bahwa meskipun berbeda, semuanya bersatu dalam semangat kebangsaan. Penutupan pertunjukan dilakukan dengan lagu nasional “Syukur” dan lagu tematik “Nusantara”, yang menjadi simbol persatuan di era yang penuh tantangan ini.

Yura Yunita juga menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan menantang diri dalam pertunjukan yang akan datang. Ia menyatakan kesiapannya untuk melayang di udara lagi dan mengungkapkan kebahagiaannya bisa tampil di acara bersejarah ini. “Aku siap dan tak keberatan untuk naik lagi melayang di udara untuk pertunjukan hari ini, dan seterusnya,” tuturnya, menggambarkan dedikasi dan semangatnya dalam berkarya.

Pagelaran ini memberikan lebih dari sekadar hiburan, melainkan juga ajang pendidikan budaya. Penonton dibawa pada perjalanan yang merayakan keragaman Indonesia melalui musik dan tari yang indah. Setiap lagu yang dibawakan tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya wawasan para penonton tentang budaya lokal yang beragam.

Keseluruhan event ini berhasil mewujudkan tujuan dalam merayakan kekayaan budaya Indonesia, dan Yura Yunita, dalam aksinya yang mengagumkan, telah menjadi salah satu bintang paling bersinar dalam pertunjukan ini. Momen-momen berharga seperti ini menjadi bukti bahwa seni dan budaya dapat menyatukan kita semua, memberi inspirasi, sekaligus memupuk rasa cinta terhadap tanah air.

Exit mobile version