PA Tigaraksa Beri Kesempatan Pratama Arhan dan Azizah Salsha untuk Rujuk

Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa memberikan waktu kepada pesepak bola Pratama Arhan dan Azizah Salsha untuk merujuk, setelah adanya pengajuan perceraian. Kesempatan ini diberikan selama 14 hari, menurut keterangan Juru Bicara PA Tigaraksa, Sholahuddin, pada Selasa (26/8/2025). Hal ini menandakan bahwa pasangan yang belum resmi bercerai tersebut memiliki waktu untuk mempertimbangkan kembali hubungan mereka sebelum melangkah lebih jauh dalam proses perceraian.

Dalam penjelasannya, Sholahuddin menyatakan, “Penggugat (Pratama Arhan) dan Tergugat (Azizah Salsha) belum resmi bercerai, karena sifatnya masih dikabulkan untuk mengucapkan ikrar talak.” Proses lanjut dari perceraian ini memerlukan pengucapan ikrar talak di depan majelis hakim agar dapat dianggap sah menurut hukum di Indonesia. “Kalau cerai talak, maka itu artinya harus ada pengucapan ikrar talak,” lanjutnya.

Menurut aturan yang berlaku, jika Pratama Arhan tidak hadir pada waktu pengucapan ikrar talak, gugatan perceraian tersebut tidak akan sah. Sholahuddin menjelaskan bahwa “salah satu eksekusinya untuk pengucapan.” Baru setelah pengucapan ini dilakukan, Arhan dapat secara resmi bercerai.

Adapun tenggat waktu yang diberikan untuk melakukan pengucapan ikrar talak adalah 14 hari terhitung dari keputusan yang diambil di pengadilan. Jika dalam waktu tersebut tidak ada perlawanan atau banding yang diajukan, maka keputusan akan berkekuatan hukum tetap. “Waktunya 14 hari, terhitung dari putusan di pengadilan,” katanya.

Tindakan PA Tigaraksa untuk memberikan kesempatan rujuk ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan penggemar. Kasus ini menunjukkan pentingnya proses hukum dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Beberapa pihak berpendapat bahwa kesempatan ini bisa menjadi momen bagi Arhan dan Salsha untuk memperbaiki hubungan mereka. Terlebih, banyak yang mengikuti perkembangan hubungan mereka sejak awal, dan berharap bisa melihat mereka kembali bersama.

Kedua belah pihak diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang diberikan ini dengan serius. Dalam keterangan pers, Sholahuddin menambahkan, “Waktu 14 hari ke depan itu dalam artian untuk mengajukan perlawanan.” Jika tidak ada langkah hukum yang diambil, proses selanjutnya akan dilanjutkan dengan sidang ikrar talak, yang menjadi tahap krusial dalam perceraian mereka.

Isu ini juga menjadi fokus perhatian banyak orang karena melibatkan figur publik. Pratama Arhan dan Azizah Salsha memiliki pengikut yang banyak di media sosial, sehingga setiap perkembangan dalam kehidupan pribadi mereka selalu menjadi berita hangat.

Berita mengenai rujuknya Arhan dan Salsha diharapkan tidak hanya memberi perhatian kepada aspek hukum, tetapi juga kepada nilai-nilai keluarga. Dukungan dari fans dan masyarakat luas bisa menjadi faktor penentu dalam keputusan mereka. Banyak yang berharap agar pasangan ini bisa menjalani proses ini dengan bijaksana, apapun hasilnya.

Melihat dari sisi hukum, PA Tigaraksa menunjukkan prosedur formal yang harus diikuti dalam perceraian. Keputusan ini diambil berdasarkan hukum dan norma yang berlaku, sekaligus memberikan ruang bagi individu untuk berpikir ulang tentang keputusan mereka. Dalam konteks ini, Arhan dan Salsha memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi kembali komitmen mereka satu sama lain.

Dengan demikian, perhatian publik terhadap proses ini diharapkan bisa memberikan dampak positif, baik bagi Arhan dan Salsha, maupun bagi masyarakat yang mengikuti kisah mereka. Bagi masyarakat umum, ini menjadi momen untuk mencermati pentingnya komunikasi dan pemahaman dalam suatu hubungan.

Exit mobile version