Jennifer Coppen saat ini sedang mengalami tekanan emosional akibat tuduhan dari warganet yang menyebutnya melupakan suami tercintanya, Dali Wassink, demi hubungan barunya dengan Justin Hubner. Tuduhan tersebut muncul setelah aktris cantik ini tidak menyertakan Dali dalam video tribute untuk ulang tahun putrinya, Kamari, yang dirayakan pada 28 Agustus 2025.
Dalam wawancara yang diunggah di akun Instagram-nya, Jennifer mengekspresikan perasaannya terkait tuduhan tersebut. “Kenapa sih perkara aku enggak nyelipin video Papa Dali dipermasalahkan sebesar itu?” ungkapnya. Dia menegaskan bahwa tahun ini merupakan perayaan ulang tahun pertama Kamari yang penuh makna, terutama setelah kehilangan Dali pada tahun sebelumnya.
Jennifer menjelaskan betapa sulitnya mengingat kembali momen-momen bersama Dali, terutama saat-saat menyaksikan perpisahan terakhir. “Kalian paham enggak sih gimana rasanya ngelihatin wajah orang yang sudah enggak ada? Mengingat kejadian yang bikin trauma,” katanya. Ia meminta pengikut di media sosialnya untuk lebih memahami situasinya, karena melihat foto-foto Dali justru mengingatkan dia pada momen menyakitkan saat harus menghadapi kenyataan kehilangan.
Dalam penjelasannya, Jennifer juga menggambarkan pengalaman pahit saat harus memandikan jenazah Dali setelah kecelakaan, “Momen di mana aku memandikan jenazahnya yang penuh luka lebam karena kecelakaan. Atau momen saat aku harus membakar jasadnya. Itu sakit banget,” tambahnya, menggambarkan betapa penderitaan emosional yang dia alami saat ini.
Respons negatif dari warganet semakin meningkat setelah video tribute tersebut dirilis. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan, dengan komentar yang menyayangkan ketidakhadiran Dali dalam pesan tersebut. Misalnya, akun @wira menyatakan, “Papanya mana? Setidaknya, post juga kebersamaan Kamari dengan papanya.” Di sisi lain, akun @fy_yudi juga menambahkan, “Terlalu menjaga pemikiran pacarnya sampai lupa kalau Kamari adalah anak Papa Dali yang dahulu teramat sangat disayang.”
Jennifer, yang saat ini berada dalam hubungan baru, merasakan bahwa kritikan tersebut sangat menyakitkan. Dia merasa dituduh tidak menghargai kenangan indah bersama Dali dan mengabaikan cinta untuk putrinya, Kamari. “Kenapa kalian jahat banget sih? Please, kalau kalian benci aku, block saja. Jangan ganggu aku,” ungkapnya, mencurahkan isi hatinya kepada para pengikutnya di media sosial.
Keberadaan Justin Hubner dalam hidupnya tentunya tidak menghapus cinta yang dimilikinya untuk Dali. Jennifer menekankan pentingnya untuk merayakan hidup dan kebahagiaan baru, tanpa melupakan kenangan akan orang-orang yang sudah pergi. Ini merupakan suatu proses yang tentu saja penuh tantangan emosional, tetapi dia bertekad untuk terus maju demi Kamari.
Di tengah perbincangan yang semakin memanas ini, muncul dua perspektif yang berbeda. Beberapa penggemar mendukung keputusan Jennifer untuk melanjutkan hidupnya, sementara yang lain merasa bahwa seharusnya Jennifer tidak melupakan Dali, meski kehidupan baru sudah hadir.
Dalam momen-momen sulit seperti ini, penting bagi seorang publik figur untuk mengekspresikan perasaan dan harapannya agar warganet bisa lebih peka terhadap situasi pribadi yang dialami. Jennifer Coppen, dengan segala kesedihan dan usaha untuk bangkit, tetap menjadi contoh betapa kompleksnya perjalanan emosional dalam menghadapi kehilangan dan bahagia baru.
