Psikolog dan content creator Lita Gading baru-baru ini memenuhi panggilan polisi untuk memberikan klarifikasi setelah menjadi terlapor dalam laporan yang diajukan oleh musisi Ahmad Dhani. Menanggapi situasi yang melibatkannya, Lita Gading tampak tenang dan santai, menyebut bahwa ini merupakan “urusan kecil”.
Lita menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Jumat, 29 Agustus 2025. Meskipun sedang berada di luar negeri, Lita mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan kasus ini. “Saya di luar negeri, jadi saya enggak peduli, gitu, dan saya sibuk banget. Urusan saya bukan domestik,” tuturnya. Lita menekankan pentingnya untuk “go internasional,” sebuah sikap yang menunjukkan ambisi profesionalnya di bidang yang lebih luas.
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya sebelum memenuhi panggilan klarifikasi tersebut. “Tidak ada persiapan. Ini kan urusan kecil, lah. Yang lebih dari ini aja udah sering saya hadapi, gitu, loh. Seperti kalian enggak tahu aja siapa saya, asik,” lanjutnya, menunjukkan sikap percaya diri atas kasus ini.
Lita Gading dilaporkan oleh Ahmad Dhani terkait dugaan eksploitasi anak, yang berhubungan dengan putrinya, SA. Dhani mengajukan laporan pada 10 Juli 2025, terkait beberapa akun media sosial yang dianggapnya melanggar hak anak dan menyebabkan SA mengalami bullying. Salah satu akun yang dilaporkan adalah milik Lita Gading.
Dhani menyebutkan bahwa konten Lita menggunakan SA sebagai objek, yang merujuk pada Undang-Undang No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 76C jo Pasal 80. Lita, yang dikenal sebagai seorang profesional di bidang psikologi, menanggapi laporan ini dengan sikap yang tidak terpengaruh dan lebih memilih untuk fokus pada kariernya.
Dalam perbincangan di Polda, Lita Gading berusaha menunjukkan bahwa dirinya sudah terbiasa menghadapi berbagai tantangan, baik di dunia profesional maupun dalam kehidupan pribadi. Ini sekaligus mencerminkan bahwa ia memiliki ketenangan mental yang baik meskipun dalam situasi yang bisa dianggap krusial oleh orang lain.
Lita Gading merupakan contoh dari profesional yang tetap berfokus pada pekerjaannya meskipun menghadapi tantangan dari pihak lain. Dengan perjalanan karier yang terus berkembang di luar negeri, dia berkomitmen untuk tetap menghasilkan karya-karya yang relevan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dari kasus ini, terlihat perbedaan pendekatan antara Lita Gading yang lebih memilih untuk tidak terlarut dalam polemik, dan Ahmad Dhani yang merasa terganggu dengan adanya dugaan pelanggaran hak anak. Dengan situasi ini, dinamika dalam dunia media sosial dan pengaruhnya terhadap anak-anak semakin menjadi sorotan.
Banyak pihak berharap bahwa kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, terutama yang berkaitan dengan anak. Beberapa ahli menyarankan agar orang tua lebih aktif dalam memantau dan mendidik anak-anak mengenai risiko penggunaan platform tersebut agar tidak terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan.
Dari sini, Gading mengingatkan bahwa situasi serupa bisa terjadi pada siapapun, dan penting untuk dapat mengelola stres serta emosi dalam menghadapi masalah hukum atau publikasi yang negatif. Kesehatan mental adalah aspek penting yang tak bisa diabaikan, terutama bagi publik figur yang sering menjadi sorotan media.
Dengan perkembangan terbaru ini, publik tentu akan terus mengikuti bagaimana kasus ini akan berlanjut dan apa langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh kedua belah pihak.





