Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak Masuk Daftar 100 Film Asia Terbaik

Kabar menggembirakan datang dari jagat perfilman Indonesia. Film “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak” yang disutradarai oleh Mouly Surya, baru saja terpilih masuk dalam daftar 100 Film Asia Terbaik yang Diproduksi Sejak 1996 versi Asian Cinema 100. Daftar ini disusun oleh Festival Film Internasional Busan, salah satu festival film paling bergengsi di Asia.

Film “Marlina” menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia, sekaligus termasuk dalam kategori 18 film dari Asia Tenggara yang berhasil meraih pengakuan ini. Asian Cinema 100 bertujuan meninjau ulang sejarah sinema Asia dan menyoroti warisan sinematik yang telah terbangun selama beberapa dekade.

Proses penyusunan daftar ini melibatkan survei internasional yang diikuti oleh 161 partisipan dari 34 negara, meliputi sutradara, produser, aktor, kritikus, dan peneliti film. Dari hasil jajak pendapat tersebut, terpilih 118 judul film yang dinilai memiliki nilai estetika, kekuatan naratif, dan kontribusi terhadap perkembangan sejarah sinema Asia.

Berdasarkan hasil tersebut, film “In the Mood for Love” karya Wong Kar Wai mengambil posisi teratas, diikuti oleh “A One and A Two” karya Edward Yang di tempat kedua, dan “Parasite” karya Bong Joon Ho di posisi ketiga. Selain film yang disebutkan, sejumlah judul penting lainnya, seperti “Crouching Tiger, Hidden Dragon” dan “Spirited Away”, juga ikut menghiasi daftar ini.

Mouly Surya, dalam komentarnya, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. “Marlina sudah berusia 8 tahun, tetapi terus memberikan kejutan dan tetap hidup di hati penonton, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh Asia. Diakui oleh Busan adalah sebuah kehormatan,” ujarnya. Dia berharap lebih banyak film Indonesia akan mendapatkan pengakuan serupa di masa mendatang.

Film ini juga telah meraih berbagai penghargaan di festival internasional sebelumnya, termasuk world premiere di Directors’ Fortnight di Cannes pada tahun 2017. Dengan pengakuan yang diperoleh, “Marlina” semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu karya penting dalam perfilman Asia kontemporer.

Dalam konteks ini, penghargaan yang diterima oleh “Marlina” tidak hanya menjadi pencapaian bagi Mouly Surya, tetapi juga menandai kekuatan dan kontribusi sinema Indonesia di panggung dunia. Sebelumnya, film ini juga pernah ditampilkan dalam program spesial Festival Film Internasional Busan 2021 yang bertajuk “Wonder Women Movies,” yang menampilkan sepuluh film terbaik Asia karya sutradara perempuan.

Melihat perkembangan ini, sangat menarik untuk menantikan karya-karya sinema Indonesia berikutnya. Pesan yang dihasilkan adalah, film berkualitas tetap dapat ditemukan dan diakui, jika didukung oleh narasi yang kuat dan penggambaran budaya yang bermakna.

Dengan semakin banyaknya karya yang mendapatkan pengakuan di tingkat internasional, harapan untuk sinema Indonesia yang lebih maju dan berani semakin terbuka lebar.

Berita Terkait

Back to top button