Aurelie Moeremans, aktris muda berbakat, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia pernah mendapat tawaran untuk bergabung dengan partai politik (parpol) yang menggiurkan, termasuk gaji mencapai ratusan juta rupiah. Melalui akun media sosialnya, Aurelie mengisahkan bagaimana ajakan tersebut datang dari seorang artis senior pada tahun 2016.
Dia menceritakan, awalnya dirinya terkejut ketika artis tersebut mengajaknya untuk ngopi. “Dia bilang kalau kamu harus ngomong sama warga, nanti kita kasih tahu kan kamu sudah biasa menghapal teks,” ungkap Aurelie saat membagikan pengalaman tersebut. Tawaran itu diiringi janji gaji yang sangat besar, yang sempat menarik perhatian banyak orang.
Namun, meskipun tawaran itu menjanjikan secara finansial, Aurelie menolak dengan tegas. Ia merasakan ada yang tidak beres dalam tawaran tersebut, karena menurutnya, posisinya di dalam politik hanya akan membuatnya menjadi boneka yang mengikuti arahan tanpa bisa mengekspresikan pendapatnya. “Aku kaget, berarti aku kayak boneka doang yang dikasih script. Aku enggak mau dan aku tolak tawaran itu,” tambahnya.
Aurelie bukan hanya ditawari sekali. Tawaran serupa kembali datang dari beberapa pihak lain, menawarkan jalan pintas untuk mendapatkan gelar S-2. Ia menjelaskan bahwa tawaran itu sangat menggoda, terutama karena ia merasa belum sempat melanjutkan pendidikan yang terputus akibat kesibukannya di dunia hiburan. “Dia bilang kalau kamu mau kuliah bisa kok diatur. Nanti langsung S-2 saja,” ujarnya, mengisahkan tawaran tersebut.
Kendati demikian, Aurelie menunjukkan sikap kritis terhadap tawaran ini. Ia menyadari bahwa ada masalah serius dalam sistem politik yang dapat mempengaruhi integritas individu. Ia berharap agar publik figur lainnya yang menerima tawaran serupa tidak hanya berpikir tentang keuntungan materi. “Harapan aku untuk public figure atau siapa pun yang mendapatkan penawaran seperti aku, jangan diterima hanya karena uangnya gede banget. Kita harus berpikir untuk masa depan yang lebih baik,” sambungnya.
Melalui pengalaman ini, Aurelie ingin menyampaikan pesan kepada semua orang, terutama generasi muda dan publik figur lainnya, untuk tidak tergiur oleh iming-iming gaji besar tanpa mempertimbangkan konsekuensi di baliknya. Dia menyadari pentingnya integritas dalam hidup dan karier, serta adanya tanggung jawab sosial bagi individu di posisi publik.
Berkaca dari pengalamannya, Aurelie berpendapat bahwa tindakan yang bermotif materi dapat menjerumuskan seseorang ke dalam sistem yang tidak sehat. Oleh karena itu, dia mendorong agar publik figur yang menerima tawaran-tawaran serupa untuk lebih skeptis dan bijaksana.
Dengan suara yang jelas dan tegas, Aurelie menegaskan pentingnya memiliki prinsip yang kuat, terutama ketika dihadapkan pada tawaran yang bisa mengubah arah hidup seseorang. “Kalau enggak, ya lihat saja sekarang, Indonesia kayak gini,” tutupnya, menyoroti situasi politik yang ada saat ini.
Kisah Aurelie ini memberikan gambaran menarik tentang dinamika yang terjadi antara dunia hiburan dan politik di Indonesia. Meskipun banyak yang mungkin tergiur dengan tawaran semacam itu, penting untuk tetap kritis dan memegang teguh nilai-nilai pribadi dalam setiap langkah yang diambil, baik dalam karier maupun dalam kehidupan.





