
Wilayah DKI Jakarta masih dalam suasana tegang akibat maraknya aksi demonstrasi yang terjadi pada periode 1-5 September 2025. Hal ini berpotensi memengaruhi sejumlah aspek di kehidupan masyarakat, termasuk operasional sekolah dan kegiatan kerja. Namun, meskipun situasi tersebut, penyelenggara Pestapora 2025 memastikan acara musik berskala besar ini akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal pada akhir pekan ini.
Pestapora 2025 dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dari 5 hingga 7 September 2025, bertempat di Gambir Expo dan Hall D2 Jakarta International Expo Kemayoran. Festival ini akan menampilkan sekitar 238 musisi, menjadikannya salah satu event musik yang paling ditunggu-tunggu tahun ini. Meski demikian, kondisi keamanan dan kenyamanan masyarakat menjadi perhatian utama bagi penyelenggara.
Dalam keterangan yang disampaikan melalui unggahan video di Instagram, Kiki Ucup, Festival Direktur Pestapora 2025, menyatakan bahwa pihaknya memahami keresahan yang dirasakan masyarakat saat ini. “Harapan kami pun sama seperti kalian, keadaan segera kondusif, aspirasi dapat tersampaikan tanpa harus ada korban lagi, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” ujarnya.
Kiki Ucup menegaskan bahwa hingga saat ini, Pestapora masih dijadwalkan untuk berlangsung meski harus tetap memantau perkembangan situasi. Pihak penyelenggara juga sudah menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menjamin keamanan selama festival. Kiki menambahkan, keputusan resmi tentang bentuk penyelenggaraan Pestapora akan diumumkan selambat-lambatnya pada malam sebelum acara dimulai.
Sebagai langkah preventif, penyelenggara berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aman bagi para pengunjung. “Kami ingin Pestapora hadir sebagai ruang bersama, ruang aspirasi, dan ruang untuk saling menjaga,” jelas Kiki.
Dukungan dari musisi dan partisipasi masyarakat dalam acara ini diharapkan dapat menjadi simbol ketahanan budaya dan keharmonisan, meskipun ada tantangan yang dihadapi. Dalam konteks tersebut, Kiki mengutip pernyataan Melani Budianta yang percaya bahwa musik memiliki peran penting sebagai media untuk menyampaikan aspirasi secara aman dan bermartabat.
“Di tengah situasi yang seperti ini, mari kita semua untuk tetap saling menjaga, berhati-hati, dan tetap beraspirasi. Ingat, warga jaga warga, dan yakin bahwa kesenian jadi ruang terakhir untuk masyarakat merawat demokrasi,” tutupnya.
Acara seperti Pestapora biasanya diharapkan tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga dapat berfungsi sebagai platform bagi masyarakat untuk mengekspresikan pendapat dan aspirasi mereka secara damai. Penyelenggara berharap bahwa meskipun ada ketegangan yang menyelimuti kota, Pestapora 2025 dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk bersatu dan merayakan keberagaman.
Dalam kekhawatiran yang menyelimuti masyarakat saat ini, Pestapora diharapkan menjadi bagian dari proses pemulihan. Kegiatan ini dapat memberikan semangat baru serta mengingatkan bahwa seni dan musik adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa.
Menurut informasi yang beredar, Pestapora 2025 juga telah menyiapkan berbagai fasilitas bagi pengunjung untuk menjaga keamanan. Berbagai langkah mitigasi termasuk penyediaan petugas keamanan, peraturan akses bagi pengunjung, serta komunikasi yang jelas terkait perkembangan situasi di sekitar lokasi acara.
Para pengunjung diimbau untuk tetap mengikuti informasi terbaru yang akan disampaikan oleh penyelenggara menjelang hari pelaksanaan. Dengan situasi yang terus berkembang, masyarakat diharapkan dapat tetap proaktif dan bersiap untuk menikmati festival dengan penuh tanggung jawab. Pestapora 2025 berupaya agar tetap menjadi ajang yang bukan hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi dan memberdayakan semua pihak di masyarakat.





