Aktor Hollywood Channing Tatum baru-baru ini mengungkapkan penurunan berat badan drastisnya hingga 30 kg selama proses syuting film terbarunya, Roofman. Transformasi ini menjadi sorotan karena membuat kru film khawatir dengan kondisi kesehatan Tatum yang berubah jauh dari penampilan aslinya.
Film Roofman diadaptasi dari kisah nyata Jeffrey Manchester, seorang buronan yang berhasil melarikan diri dari penjara dan sembunyi di dalam tembok sebuah toko mainan terkenal, Toys ‘R’ Us. Tatum menjelaskan bahwa untuk memerankan karakter Jeffrey, ia harus menyesuaikan postur tubuhnya. “Sebelumnya berat saya sempat mencapai 240 pon (sekitar 108 kg) untuk film Josephine. Untuk Roofman, saya menargetkan berat badan turun menjadi 185 pon (84 kg). Namun, selama syuting, berat badan saya justru terus menurun hingga 172 pon (78 kg),” ungkap Tatum kepada Variety.
Penurunan berat badan yang signifikan ini bukan tanpa alasan. Menurut sutradara Derek Cianfrance, karakter yang diperankan Tatum memang membutuhkan penyesuaian fisik agar dapat melakukan adegan-adegan yang melibatkan ruang sempit. “Karakter berada dalam situasi yang sulit, dan tubuh yang besar akan menyulitkan pergerakannya,” jelas Cianfrance. Dengan pertimbangan tersebut, dia membiarkan Tatum mengambil keputusan untuk menurunkan berat badan.
Namun, transformasi fisik ini tidak tanpa resiko. Asisten sutradara, Mary Ellis, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Tatum. “Dia bilang, ‘sudah cukup, tolong kasih dia steak sekarang juga,’” kenang Tatum dengan nada bercanda soal momen tersebut.
Lebih jauh, Tatum juga mengungkapkan bahwa penurunan berat badan ini didorong oleh pendalaman karakternya. Ia menggambarkan perannya sebagai sosok yang merasa kesepian dan kosong. “Saat saya melihat ke cermin, saya merasa begitu kosong. Rasanya memang menyedihkan, tapi itulah yang diperlukan untuk peran ini,” ungkap Tatum, menandakan betapa seriusnya ia menjalani peran tersebut.
Meskipun pencapaian fisik ini terbilang ekstrem, Tatum mengindikasikan bahwa ia tidak akan melakukan perubahan drastis seperti ini lagi di masa depan. Pada bulan Maret, ia menulis di akun Instagram-nya, “Saya tidak akan lagi naik-turun berat badan seperti ini. Ini terlalu berat bagi tubuh dan sulit untuk pulih.” Pernyataan tersebut menunjukkan kesadaran Tatum akan pentingnya kesehatan jangka panjang, lebih dari sekadar penampilan fisik.
Perubahan drastis yang dialami Tatum dalam rangka persiapan peran di Roofman menyoroti dilematis yang sering dihadapi aktor dalam industri hiburan, di mana tuntutan peran dapat bertabrakan dengan kesehatan fisik. Kasus ini menjadi refleksi bagi para aktor dan produser untuk lebih memperhatikan kesejahteraan individu yang terlibat dalam proyek film.
Film Roofman yang digarap oleh Cianfrance diharapkan dapat memberikan gambaran yang realistis mengenai kisah nyata yang menjadi inspirasi, serta menampilkan penampilan terbaik dari Tatum yang telah bersusah payah melakukan perubahan fisik ini. Dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, pemirsa penasaran akan hasil akhir dari film yang dijadwalkan tayang di bioskop dalam waktu dekat.
Transformasi Channing Tatum tentunya menjadi pembicaraan menarik di kalangan penggemar film dan pengamat industri, menunjukkan seberapa besar dedikasi yang diberikan oleh aktor dalam mempelajari dan menghayati karakter yang diperankannya. Sementara itu, tantangan kesehatan yang dihadapi selama proses tersebut akan menjadi pelajaran penting bagi banyak orang di industri hiburan untuk tetap menjaga keseimbangan antara seni dan kesehatan.





