Ahmad Sahroni Mimpi Jadi Presiden, Netizen: ‘Ketinggian Bro, Nilai Rata-rata 6’

Politikus Ahmad Sahroni kembali mencuri perhatian publik dengan pernyataannya yang ambisius untuk menjadi Presiden Republik Indonesia. Meski ia kini dalam sorotan, terutama setelah dinonaktifkan dari keanggotaan DPR RI Fraksi NasDem karena komentarnya mengenai demonstran, ungkapan mimpinya ini kembali viral di media sosial. Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara pada 11 Agustus 2020, Sahroni dengan tegas mengatakan, “Kalau gua tanpa tedeng aling-aling, langsung gua bilang ‘Gua pengin jadi Presiden Republik Indonesia.’”

Ambisinya yang dinyatakan dengan percaya diri tersebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Sahroni membenarkan bahwa sebelumnya ia sering dianggap meremehkan ambisinya, dengan komentar yang menyebutnya “gila” karena mimpi besar yang dimiliki. Kendati demikian, ia menyampaikan keyakinannya bahwa tidak ada yang mustahil, merujuk kepada pencapaian-pencapaian masa lalunya. “Dulu gua juga gembel mikir punya Ferrari. Emang lu pikir mungkin? Nggak mungkin juga,” ujarnya, sembari menekankan bahwa ia percaya pada kemampuannya untuk mencapai mimpi yang lebih besar.

Bagi Sahroni, mimpi menjadi presiden bukanlah semata-mata ambisi pribadi, melainkan juga keinginannya untuk lebih banyak membantu orang lain. “Jika gua jadi presiden, 250 juta rakyat adalah bagian dari gue dan itu mimpi terbesarnya gue,” tambahnya. Dalam kesempatan lain, ia juga menanyakan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tentang kesiapannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Balasan positif dari Anies menambah kepercayaan dirinya.

Namun, meski optimisme Sahroni patut diacungi jempol, tanggapan masyarakat tidak sepenuhnya mendukungnya. Banyak netizen yang menyindir dan mempertanyakan kelayakannya untuk menduduki kursi presiden, terutama setelah beredarnya foto ijazahnya dengan nilai rata-rata 6. “Ketinggian bro, nilai lo aja rata-rata 6, masih banyak orang yang pinter,” tulis salah satu warganet. Komentar kritis lainnya pun bersifat serupa, mempertanyakan kemajuan karir politik Sahroni yang baru saja memulai dan kini sudah menghadapi tantangan saat ini.

Kritik-kritik ini menyoroti isu tentang kredibilitas dan rekam jejak Sahroni sebagai anggota DPR. Sejumlah pengguna media sosial juga mempertanyakan responsnya terhadap kritik saat masih menjabat, menyiratkan bahwa hal tersebut dapat mencerminkan kemampuannya sebagai pemimpin negara. “Baru jadi anggota DPR dikritik aja kabur, apalagi jadi presiden,” tulis seorang netizen.

Dalam situasi ini, Sahroni tampaknya berupaya untuk tetap fokus pada impiannya sambil menghadapi tantangan dan pro kontra dari masyarakat. Tak dapat dipungkiri, ambisi politik seseorang tak lepas dari penilaian publik, terutama di era digital saat ini di mana setiap pernyataan dapat langsung menjadi viral.

Dengan latar belakang yang kuat sebagai pengusaha sukses yang dikenal dengan julukan “Crazy Rich Priok,” perjalanan Sahroni menuju dunia politik telah diwarnai dengan berbagai peristiwa. Meski dihadapkan pada berbagai rintangan dan kritik tajam, ia tetap teguh pada pendiriannya untuk mengejar mimpi besar di bidang politik. Mimpi menjadi presiden, yang bagi sebagian orang tampak sebagai hal yang berbeda, merupakan bagian dari perjalanan dan ambisi Sahroni untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.

Reaksi masyarakat dan netizen yang bervariasi menunjukkan betapa kompleksnya dinamika dukungan terhadap tokoh politik. Sementara sebagian menganggapnya sebagai mimpi yang terlalu tinggi, ada pula yang melihat niat baik di balik ambisi tersebut. Ahmad Sahroni melanjutkan perjuangannya, berupaya untuk membuktikan bahwa cita-citanya layak diperjuangkan, meskipun tantangan tetap akan ada sepanjang jalan.

Exit mobile version