Eza Gionino menjadi perhatian publik setelah istrinya, Meiza Aulia Coritha, resmi mengajukan gugatan cerai. Gugatan tersebut diajukan di Pengadilan Agama Cibinong, Bogor pada tanggal 3 September 2025, dan prosesnya dilakukan melalui sistem e-court dengan bantuan kuasa hukum Meiza. Dalam dokumen gugatan, Meiza tidak meminta harta gono-gini, tetapi meminta hak asuh atas ketiga anak mereka. Alasan di balik perceraian ini belum diungkap secara detail, mengingat hal tersebut merupakan privat dan hanya akan dibahas dalam persidangan yang dijadwalkan pertama kali pada 22 September 2025.
Kabar ini langsung menarik perhatian netizen, yang teringat akan perjalanan pernikahan Eza dan Meiza yang tidak berjalan mulus sejak awal. Pernikahan mereka pada 22 Juli 2018 sempat menjadi sorotan karena tidak mendapat restu dari ibunda Eza, Ruch Gaya. Konflik antara Eza dan ibunya muncul karena Ruch Gaya merasa Meiza bersikap egois dan menguasai putranya sejak pacaran.
Ruch juga sudah mencoba untuk menjodohkan Eza dengan perempuan lain, menunjukkan penolakan yang kuat terhadap hubungan putranya dengan Meiza. Sejak awal, hubungan Eza dan ibunya mengalami ketegangan, dengan Ruch bahkan melabeli Eza sebagai “anak durhaka”. Kekecewaan Ruch terhadap pilihan putranya dilatarbelakangi oleh perubahan sikap Eza yang diduga terkait dengan Meiza, termasuk dalam hal pembagian hasil pendapatan.
Walau begitu, Eza tetap melangsungkan pernikahan dengan Meiza, meskipun tanpa dukungan keluarga. Publik menganggap langkah ini melanggar norma tradisi di mana restu orangtua dianggap sangat penting. Selama bertahun-tahun, hubungan Eza dan ibunya tetap tidak harmonis, meskipun pelan-pelan mulai membaik setelah kelahiran anak pertama mereka.
Namun, kondisi ini kembali walau sempat diperbaiki, ketika Ruch Gaya meninggal dunia pada 9 Maret 2025. Kabar duka ini diumumkan oleh Meiza di media sosial, dan Eza terlihat berduka saat menguburkan ibunya. Momen itu dianggap sebagai pertanda bahwa hubungan mereka sempat mencair sebelum kepergian Ruch.
Kini, dengan gugatan cerai yang dilayangkan, banyak warganet yang mengaitkan perpisahan ini dengan kisah lamanya yang penuh konflik. Beberapa pengguna media sosial mencatat bahwa pernikahan yang tidak mendapat restu orang tua cenderung berujung pada masalah. Salah satu komentar menyebutkan, “Kalau enggak direstui ibu ya begini jadinya, cerai,” menyoroti keyakinan akan pentingnya doa orang tua dalam pernikahan.
Namun, tidak semua warganet setuju dengan pandangan tersebut. Ada yang berpendapat bahwa setiap pernikahan pasti mengalami ujian, dan tidak semua pasangan mampu bertahan meskipun memiliki dukungan penuh dari keluarga. Momen perceraian ini adalah bagian dari perjalanan hidup, dan penting untuk melihatnya secara objektif.
Gugatan cerai yang diajukan Meiza menjadi babak baru dalam kehidupan Eza Gionino dan keluarga. Di tengah sorotan media dan berbagai pendapat dari publik, baik Eza maupun Meiza belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah ini. Bagaimana perkembangan selanjutnya dalam perceraian ini, serta dampaknya terhadap anak-anak mereka, masih harus dilihat dalam sidang yang akan datang.
