Ketika David Bowie meninggal dunia pada tahun 2016, dunia musik dan seni kehilangan salah satu ikon terbesarnya. Namun, satu proyek yang tengah ia kerjakan sempat tersembunyi: sebuah musikal abad ke-18 berjudul The Spectator. Proyek ini terungkap setelah catatan pribadinya ditemukan terkunci dalam ruang kerja di New York, yang kini disumbangkan ke Museum V&A di London, bersama dengan sekitar 90.000 koleksi lainnya yang berkaitan dengan Bowie.
Dalam catatan yang diperoleh BBC, Bowie menjelaskan eksplorasinya terhadap aspek-aspek seni, satire, serta dunia kriminal London di abad ke-18. Ia mencatat ringkasan dan penilaiannya terhadap esai yang dimuat dalam majalah The Spectator yang terbit antara 1711 dan 1712. Salah satu kisah yang menarik baginya adalah tentang dua saudari dengan karakter yang bertolak belakang, yang ia beri skor delapan dari sepuluh sebagai subplot potensial untuk musikalnya.
Ketertarikan pada Dunia Kriminal
Bowie tidak hanya tertarik pada sisi estetis atau komedi dari karya tersebut; ia juga menggali elemen kriminal yang ada pada zamannya. Ia menulis mengenai tokoh legendaris pencuri Jack Sheppard dan Jonathan Wild, seorang penangkap kriminal terkenal. Dalam catatannya, Bowie bahkan menggambarkan adegan setelah eksekusi hukuman gantung, lengkap dengan perdebatan di antara para ahli bedah yang ingin mendapatkan jasad.
Menurut Profesor Bob Harris dari Universitas Oxford, ketertarikan Bowie wajar mengingat konteks sosial pada saat itu. London di awal 1700-an merupakan kota terbesar di Eropa Barat, yang dikenal dengan ragam media cetak yang aktif mengomentari gaya hidup, politik, dan kriminalitas masyarakat. Fenomena seperti gang Mohocks, sekelompok bangsawan muda yang sering menyerang warga di malam hari, diyakini menjadi salah satu inspirasi Bowie untuk karyanya.
Penelusuran Seni dan Politik
Bowie juga menyoroti perkembangan seni rupa dan musik pada era tersebut. Ia tidak hanya merujuk pada tokoh-tokoh terkenal seperti Joshua Reynolds dan William Hogarth, tetapi juga mencermati lahirnya Royal Academy. Menurut kurator Madeleine Haddon, Bowie tampaknya berusaha memahami bagaimana seni berfungsi sebagai komentar politik pada masanya, sebuah tema yang tetap relevan hingga saat ini, terutama saat ia menulis catatan tersebut di Amerika Serikat pada tahun 2015.
Pameran Arsip dan Inspirasi untuk Kreator
Meski bentuk akhir dari musikal The Spectator mungkin tidak akan pernah diketahui publik, penemuan arsip ini memberikan wawasan baru mengenai ambisi Bowie yang lebih luas: ingin menciptakan karya teater. Arsip-arsip ini akan dipamerkan di David Bowie Centre di V&A East Storehouse, Hackney Wick, mulai 13 September.
Haddon menyatakan, “Bowie adalah pionir yang tidak terikat pada satu genre. Harapan saya, arsip ini dapat menginspirasi generasi kreator selanjutnya untuk bereksperimen dan menemukan proses kreatif mereka sendiri.”
Melalui penggalian kembali catatan-catatan ini, Bowie tidak hanya mengajari kita tentang keanekaragaman seni, tetapi juga tentang pentingnya mempertanyakan dan menanggapi konteks sosial dan politik di sekitar kita. Dengan cara ini, warisan Bowie terus hidup, menginspirasi dan mendorong generasi baru dalam perjalanan kreatif mereka.
