Penyanyi Asrilia menghidupkan kembali lagu legendaris “Terima Kasih Cinta,” yang ditulis oleh Mario Kacang dan sebelumnya dipopulerkan oleh Afgan pada tahun 2008. Versi terbaru dari lagu ini hadir dengan aransemen yang lebih modern, namun tetap mempertahankan nuansa melankolis yang membuatnya disukai banyak orang. Asrilia memberikan sentuhan baru pada lagu ini, mengubah perspektif aslinya yang mengisahkan hubungan antarmanusia menjadi hubungan yang lebih spiritual antara manusia dan Tuhan.
Dalam pernyataannya, Asrilia mengungkapkan kesadarannya akan makna mendalam lagu ini. “Awalnya, aku berpikir lagu ini tentang hubungan manusia dengan manusia. Namun, suatu malam saat mendengarkannya lagi, aku menyadari bahwa ini adalah kisah hubungan antara manusia dan Tuhan,” jelasnya. Transformasi makna ini membuat pengalaman mendengarkan lagu tersebut menjadi lebih menyentuh.
Meskipun memiliki tantangan besar dalam membawa kembali lagu yang sudah melekat pada identitas Afgan, Asrilia mengaku bahwa ia berusaha keras untuk tampil sebaik mungkin. “Menyanyikan lagu ini sangat menantang bagi aku. Aku sempat merasa minder dan khawatir akan dibandingkan dengan penyanyi sebelumnya. Tapi, aku percaya semuanya sudah ada jalannya,” ungkapnya. Ia bahkan melakukan latihan vokal dan teknik pernapasan demi memberikan hasil terbaik.
Proses produksi lagu “Terima Kasih Cinta” melibatkan produser musik Seno M Harjo dan aransemen ulang dari Mario Kacang serta Bemby Noor. Bemby mengakui betapa sulitnya melepaskan karakteristik penyanyi sebelumnya yang melekat pada lagu ini. “Kami berupaya menghadirkan musik yang segar dan kekinian, sambil tetap menghormati versi sebelumnya,” kata Bemby. Pendekatan baru ini, di mana lagu ini dinyanyikan oleh seorang penyanyi perempuan, menjadi tantangan tersendiri dalam menciptakan aransemen baru yang tetap efektif dan berkesan.
Versi terbaru dari lagu ini tidak hanya menjadi bagian dari single, tetapi juga akan dihadirkan dalam album terbaru Asrilia yang berjudul “Asrilia.” Album ini mencakup sepuluh lagu pilihan, termasuk “Terima Kasih Cinta” dan lagu bertema rock-duet berjudul “Serumah Tapi Tak Bersama,” yang diproduseri oleh Pasha dari band Ungu. Dengan merilis album ini, Asrilia ingin menegaskan identitas artistiknya dan mengekspresikan nilai kejujuran dalam bermusik.
Asrilia menjelaskan bahwa album “Asrilia” diambil dari nama aslinya dan menjadi wujud upayanya untuk berbagi dimensi cinta yang kuat dan tak terlihat. Melalui album ini, ia berharap dapat menginspirasi pendengar dengan berbagai tema cinta yang menyentuh dan menggugah perasaan.
Dengan penghidupan kembali “Terima Kasih Cinta,” Asrilia tidak hanya menunjukkan kemampuan vokalnya, tetapi juga menghadirkan makna baru yang relevan di era sekarang. Lagu ini dinilai mampu menyentuh banyak hati, terutama dengan pendekatan spiritual yang diusung. Melalui interpretasi dan aransemen baru, Asrilia menunjukkan bahwa lagu-lagu klasik masih dapat dihadirkan kembali dengan cara yang fresh dan menarik.
Di tengah industri musik yang terus berubah, kehadiran lagu ini menjadi salah satu bukti bahwa musik dapat berdampak dan berbagi pesan yang lebih dalam. Asrilia berharap, setiap pendengar yang menyimak lagu ini akan merasakan kehangatan serta keindahan dalam hubungan mereka dengan Tuhan.
Dengan kolaborasi yang solid dan visi artistik yang jelas, album “Asrilia” dan lagu “Terima Kasih Cinta” menjadi salah satu yang dinantikan di kalangan pecinta musik. Ini adalah langkah besar bagi Asrilia dalam memantapkan posisi dirinya di industri musik tanah air.





