Eza Gionino dan Meiza Aulia Coritha Tak Saling Tegur Sapa, Hidup Serumah

Eza Gionino dan Meiza Aulia Coritha saat ini menghadapi masalah serius dalam rumah tangga mereka. Meskipun masih tinggal satu rumah demi anak-anak, keduanya telah berhenti saling tegur sapa. Situasi ini semakin memanas dengan adanya gugatan cerai yang diajukan Meiza ke Pengadilan Agama Cibinong pada 29 Agustus 2025.

Mengacu pada informasi yang diperoleh, sidang perdana dengan agenda mediasi dijadwalkan akan berlangsung pada 22 September mendatang. Ini menandakan langkah awal penyelesaian konflik yang berkepanjangan antara pasangan ini. Kedua belah pihak sepakat untuk tetap tinggal satu rumah, tetapi interaksi antara mereka hanya dilakukan melalui pengacara. Rendy Rumapea, kuasa hukum Meiza, mengungkapkan bahwa komunikasi tidak lagi berlangsung langsung antara Eza dan Meiza, melainkan melalui pengacara masing-masing.

“Komunikasi tetap melalui saya karena sudah menyerahkan kuasa ke lawyer. Jadi, apapun komunikasi dari Mas Eza langsung ke lawyer,” jelas Rendy. Ia menambahkan, “Sambil proses berjalan, sambil satu rumah, tapi komunikasi sudah ke saya.” Hal ini mengindikasikan bahwa situasi antara Eza dan Meiza cukup tegang, dan keputusan untuk menggugat cerai tidak diambil secara sembarangan.

Menurut Rendy, keputusan Meiza untuk menggugat cerai bukanlah hasil dari intervensi pihak manapun, termasuk keluarga. “Keluarga juga sudah menyerahkan lagi pada masing-masing pihak,” tegasnya. Namun, saat ditanya tentang kemungkinan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Meiza, Rendy memilih untuk tidak memberikan jawaban yang jelas, menyatakan bahwa informasi tersebut tidak bisa disampaikan.

Keberadaan ketiga anak mereka tampaknya menjadi satu-satunya faktor yang memaksa Eza dan Meiza untuk tetap tinggal bersama di rumah. Meskipun harus berbagi atap, keduanya kini lebih memilih untuk tidak berkomunikasi secara langsung. Hal ini tentu saja menciptakan suasana yang canggung dan tidak nyaman di rumah, di mana anak-anak juga bisa merasakan ketegangan yang ada.

Kondisi ini menambah daftar panjang masalah dalam kehidupan Eza Gionino, yang sebelumnya juga sudah sering menjadi sorotan media. Kariernya yang berliku-liku serta kehidupan pribadinya yang penuh drama kerap mendapat perhatian publik. Masyarakat pun terus mengawasi perkembangan kasus ini, terutama bagaimana kedua orang tua ini akan mengurus anak-anak mereka di tengah perpecahan yang terlihat semakin nyata.

Satu hal yang pasti, baik Eza maupun Meiza kini berada pada titik di mana mereka harus mengambil keputusan penting untuk diri mereka sendiri dan anak-anak. Masyarakat dan penggemar mereka berharap proses perceraian ini berjalan dengan baik bagi kedua belah pihak, tanpa melukai anak-anak mereka di tengah situasi yang sulit ini.

Melihat berbagai perkembangan yang ada, tetap menjadi pertanyaan bagaimana kedua belah pihak akan menangani hubungan mereka ke depannya. Keputusan untuk gugur cerai adalah langkah besar, dan hal ini menunjukkan bahwa kadang-kadang, perpisahan adalah solusi terbaik meskipun terasa menyakitkan.

Sementara itu, langkah-langkah legal yang diambil dapat menjadi cerminan dari keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup, baik bagi Eza maupun Meiza. Publik berharap agar mereka dapat menemukan jalan terbaik untuk membagi tanggung jawab sebagai orang tua sambil menjaga keharmonisan, meskipun tidak lagi dalam ikatan pernikahan.

Exit mobile version