Pee Wee Gaskins (PWG) mengguncang Pestapora 2025 di Gambir Expo, Jakarta, dengan penampilan yang menggugah kenangan masa lalu bagi ribuan penggemar. Festival yang berlangsung dari 5 hingga 7 September ini tidak hanya sekadar konser, tetapi juga menjadi momen spesial bagi penggemar musik era 90-an. Tampil pada hari pertama, band pop-punk asal Jakarta ini mempromosikan EP terbaru mereka berjudul “Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali.”
Dengan konsep yang mengusung semangat nostalgia, PWG berhasil menarik perhatian penonton yang didominasi oleh para “Party Dorks”, sebutan untuk penggemar setia mereka. Penampilan dimulai dengan lagu “Terbang,” sebuah cover dari GIGI yang secara kebetulan juga dirilis ulang pada hari yang sama. Kejutan terjadi saat Thomas Budiarto, basis legendaris GIGI, ikut meramaikan panggung. Kolaborasi ini membawa nuansa epik yang disambut meriah oleh penonton.
PWG melanjutkan penampilan dengan membawakan sepuluh lagu aransemen ulang dari era yang dikenang, termasuk “Bermimpi” milik Base Jam. Saat Sigit Pramono, vokalis Base Jam, bergabung di atas panggung, keseimbangan harmonis di antara mereka membuat crowd larut dalam suasana. Beberapa lagu lainnya yang juga menjadi sorotan adalah “Konservatif” dari The Adams dan “Piknik 72” dari Naif. Aransemen khas PWG dengan sentuhan synth dan riff gitar memberikan warna baru tanpa kehilangan semangat asli lagu-lagu tersebut.
Sebagai penutup, PWG memilih lagu “Kangen” dari Dewa 19, menciptakan momen karaoke massal yang diingat oleh semua yang hadir. Penonton tidak hanya menyaksikan pertunjukan, tetapi ikut terlibat dalam sebuah euforia kolektif yang meriah.
Penampilan PWG di Pestapora 2025 berfungsi sebagai perayaan nostalgia, menyatukan berbagai generasi penikmat musik. Dengan kolaborasi spesial dan setlist penuh kejutan, PWG membuktikan posisinya sebagai salah satu band pop-punk termaju di Indonesia.
Sebelumnya, PWG mencatatkan tonggak baru dalam perjalanan karier mereka setelah bergabung dengan label WeCord Evermore. Mereka kembali menyuguhkan musik dengan merilis EP “Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali,” yang menampilkan lima lagu legendaris era 90-an yang diaransemen ulang. Proses penggarapan EP ini, meski berlangsung cepat dalam waktu satu setengah bulan, menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam pemilihan lagu-lagu ikonik yang akan dinyanyikan kembali.
“Ini merupakan tribute untuk band-band yang kami idolakan dan mendengarkan di masa lalu,” kata Ayi, salah satu anggota PWG, yang menjelaskan bahwa proses pemilihan lagu dilakukan dengan cermat bersama tim WeCord Evermore. Dalam EP tersebut, ada lagu-lagu seperti “Piknik 72” (Naif), “Terbang” (GIGI), “Aku Ingin” (/Rif), “Bermimpi” (Base Jam), dan “Konservatif” (The Adams).
Pestapora 2025 tidak hanya menghadirkan PWG, tetapi juga menghimpun ratusan penampil lainnya, menjadikannya sebagai festival musik terbesar di tahun ini. Terlepas dari beberapa band yang batal tampil, PWG berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan bagi penggemar dan menjadi salah satu sorotan utama dalam acara tersebut.
Melalui penampilan yang menggugah semangat, PWG tidak hanya menghibur penonton, tetapi juga merayakan kekuatan musik sebagai pengikat berbagai generasi. Penampilan mereka di Pestapora 2025 tentunya akan terus dikenang sebagai salah satu momen terbaik dalam musik Indonesia.
