Film "The Conjuring: Last Rites" telah mencatatkan sejarah baru untuk Warner Bros. dengan pendapatan domestik sebesar US$83 juta. Capaian ini membuat film ketujuh berturut-turut dari studio tersebut debut di atas US$40 juta, sebuah prestasi yang belum pernah dicapai oleh studio lain di industri perfilman. Dalam tiga tahun ke depan, keberhasilan ini menjadi kabar baik setelah periode yang cukup sulit bagi Warner Bros. saat beberapa film sebelumnya tidak memenuhi ekspektasi box office.
Setelah menghadapi tantangan dengan judul-judul seperti "Joker: Folie a Deux" dan "Mickey 17," serial "The Conjuring" menunjukkan bahwa klasik horor masih memiliki daya tarik yang kuat di kalangan penonton. "The Conjuring: Last Rites" tidak hanya memberikan keuntungan bagi studio, tetapi juga menunjukkan keberlanjutan popularitas waralaba ini di seluruh dunia, dengan total pendapatan global mencapai US$187 juta.
Kebangkitan Warner Bros.
Kebangkitan Warner Bros. dimulai dengan rilis "A Minecraft Movie" yang meraup US$162 juta pada debutnya awal tahun ini. Ini diikuti oleh sejumlah film blockbuster lainnya, termasuk "Sinners," yang berhasil meraih US$48 juta, "Final Destination Bloodlines" dengan US$51,6 juta, dan "F1: The Movie" yang menampilkan Brad Pitt dengan pendapatan US$57 juta. Dengan demikian, film-film tersebut dinyatakan berhasil mempertahankan posisi mereka hingga akhir pekan pembukaannya, bertolak belakang dengan melorotnya pendapatan beberapa judul besar lainnya, seperti "Fantastic Four: First Steps" dan "Thunderbolts."
Rincian Pendapatan
Berikut adalah rincian pendapatan film-film terbaru yang dirilis oleh Warner Bros.:
- A Minecraft Movie: US$162 juta
- Superman: US$125 juta
- F1: The Movie: US$57 juta
- Final Destination Bloodlines: US$51,6 juta
- Sinners: US$48 juta
- Weapons: US$43,5 juta
Film-film ini tidak hanya melampaui ekspektasi pendapatan, tetapi juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal kualitas dan pemasaran, sehingga menyelamatkan posisi kedua pemimpin Warner Bros. Motion Picture Group, Michael De Luca dan Pam Abdy.
Keberlanjutan Profitabilitas
Walaupun Warner Bros. mengalami kerugian pada beberapa rilis sebelumnya, film-film baru ini diperkirakan akan menghasilkan keuntungan margin yang besar. "Sinners" sendiri diprediksi akan menghasilkan sekitar US$60 juta dalam profit teater, sementara "Superman" dan "Final Destination Bloodlines" diharapkan masing-masing dapat memberikan keuntungan sebesar US$125 juta dan US$75 juta.
Perubahan strategi pemasaran dan distribusi yang dilakukan De Luca dan Abdy mulai menunjukkan hasil yang nyata. Langkah berani mereka untuk memecat sejumlah eksekutif yang tidak memberikan hasil sejalan dengan visi baru studio ini tampaknya telah membawa angin segar.
Masa Depan Warner Bros.
Berhasil mendapatkan momentum positif di box office juga mengurangi tekanan yang dihadapi studio menjelang peluncuran film besar berikutnya, yaitu "One Battle After Another," yang disutradarai oleh Paul Thomas Anderson dan dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, yang dijadwalkan tayang perdana akhir September. Film ini memerlukan pendapatan yang signifikan untuk menutupi biaya produksi yang mencapai US$130 juta.
Setelahnya, Warner Bros. juga akan merilis remake "Wuthering Heights" dan proyek film lainnya, termasuk sekuel dari franchise terkenal dan film fiksi ilmiah baru. Justru keberhasilan yang didapat dari film-film terbaru ini memberikan kepercayaan diri bagi studio untuk mencoba pendekatan baru dalam perencanaan rilis film di masa depan.
Dalam konteks industri film yang terus berubah, diharapkan bahwa Warner Bros. akan terus dapat memanfaatkan momentum ini untuk membangun kembali reputasi mereka sebagai salah satu studio papan atas di Hollywood.
