Karpet Merah Jadi Saksi: Rangga dan Cinta Memukau di Festival Film Busan

Di tengah sorotan gemerlap Busan International Film Festival (BIFF) ke-30, film “Rangga & Cinta” berhasil mencuri perhatian dunia. Hadir sebagai momen bersejarah untuk sinema Indonesia, tim produksi film ini, yang dipimpin oleh sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana, melangkah di karpet merah dengan penuh rasa bangga. Mereka membawa serta dua bintang muda, El Putra dan Lea Princy, yang memerankan karakter legendaris Rangga dan Cinta, sebagai wajah baru yang siap menyegarkan ikonik cinta di layar lebar.

Kehadiran “Rangga & Cinta” di BIFF bukan sekadar untuk pamer, tetapi merupakan pernyataan resmi kepada dunia mengenai kejayaan perfilman Indonesia. Pada 18 September 2025, film ini melakukan world premiere-nya, diikuti dengan dua pemutaran lagi di festival yang sama pada 19 dan 23 September. Pengumuman ini disambut hangat oleh para penggemar dan media, menjadikan film ini sebagai salah satu yang paling dinanti dalam agenda festival.

“Bangga, bersyukur, dan terharu melihat banyak dukungan dan sambutan baik untuk film Rangga & Cinta di BIFF 2025. Terima kasih banyak, teman-teman semua!” ungkap Riri Riza, mengekspresikan rasa syukur atas sambutan positif terhadap filmnya. Dengan komposisi tim yang berpengalaman, Riri dan Mira berkomitmen untuk menghadirkan cerita cinta yang tak lekang oleh waktu kepada generasi baru.

Para aktor muda, El Putra dan Lea Princy, menampilkan performa yang menakjubkan meskipun ini adalah debut mereka di kancah internasional. El Putra tampil karismatik dalam setelan gelap, sementara Lea Princy memukau dalam gaun berwarna cerah. Keduanya berhasil menunjukkan ketenangan di atas panggung besar, mengisyaratkan bahwa mereka adalah bintang-bintang baru yang akan bersinar di perfilman Indonesia.

Setelah penantian, momen puncaknya tiba ketika title card resmi “Rangga & Cinta” dirilis di panggung festival. Dengan desain modern dan pengumuman tanggal rilis yang telah lama dinanti, yaitu 2 Oktober 2025, publik semakin penasaran akan kelanjutan kisah cinta ini. “Temani perjalanan Rangga dan Cinta di Busan dengan pantau terus akun kami, ya!” tambah pihak produksi dalam unggahan sosial media mereka.

Film ini diprediksi bukan sekadar drama remaja, tetapi akan menjadi karya yang diperhitungkan secara kualitas di pentas dunia. Debutnya di festival bergengsi meningkatkan eksposur dan reputasi perfilman Indonesia. Publik kini menantikan bagaimana Riri Riza dan Mira Lesmana menafsirkan kembali kisah ikonik ini untuk penonton masa kini.

Pengalaman di BIFF menunjukkan bahwa film ini bukan hanya mengisahkan cinta antara Rangga dan Cinta, tetapi juga merepresentasikan harapan dan aspirasi industri film Indonesia untuk mendunia. Kehadiran “Rangga & Cinta” adalah langkah strategis dalam memetakan kembali posisi Indonesia di kancah perfilman internasional.

Setelah ditayangkan, film ini diharapkan dapat menginspirasi diskusi seputar cinta dan relasi di kalangan generasi muda. Keberhasilan di Busan akan membuka jalan bagi partisipasi film Indonesia di festival-film internasional lainnya, mengedukasi dan menghibur penonton global.

Dengan harapan yang besar, “Rangga & Cinta” sudah siap menjadi bagian dari percakapan global tentang cinema, menandai bab baru dalam sejarah perfilman Indonesia. Melalui BIFF, film ini telah menunjukkan potensinya untuk bersaing di level internasional, sekaligus membawa wajah baru dalam industri film Tanah Air.

Berita Terkait

Back to top button