Inspiring Asia Micro Film Festival 2025: Fokus pada Isu Kesehatan Mental

Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 menjadi ajang penting yang pertama kali digelar di Indonesia, dengan fokus utama pada isu kesehatan mental. Festival ini diinisiasi oleh Li Foundation dan berhasil menarik perhatian banyak sineas muda, serta komunitas film Tanah Air. Dengan tema "To Be Seen", event ini menciptakan platform bagi para filmmaker untuk mengungkapkan isu-isu yang sering diabaikan, termasuk tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini.

Dari lebih dari 50 karya yang berpartisipasi, dua film berhasil dinobatkan sebagai pemenang di masing-masing kategori: Yang Diam Yang Bersuara dari Hello Sister (Best Project) dan Mania Dunia Nia dari Lagi Liburan Films (Best Micro Film). Kedua karya ini tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga menyampaikan pesan penting mengenai pengalaman individu dalam menghadapi tekanan dan stigma terkait kesehatan mental.

Kesuksesan kedua film tersebut tidak terlepas dari proses penjurian yang melibatkan tiga juri independen, termasuk sutradara dan penulis Kamila Andini, yang mengapresiasi adanya ruang bagi filmmaker untuk menyampaikan isu sosial yang relevan. "Ini pengalaman menarik buat saya. Senang saat melihat ada ruang seperti ini untuk filmmaker dan konsen membuat perubahan melalui karya," ungkapnya.

Film Yang Diam Yang Bersuara, disutradarai oleh Royyand Irsyad, menangkap cerita tentang seorang mahasiswa bernama Giri yang menghadapi perlakuan tidak pantas dari dosen pembimbingnya. Giri akhirnya melapor ke Komnas Perempuan, menyoroti pentingnya keberanian dalam menghadapi pelecehan yang sering terjadi di lingkungan akademis. Produser Mutiara Ramadhon menambahkan, "Kami berusaha meng-capture melalui film pendek tentang apa yang dirasakan korban tetapi tidak bisa mereka sampaikan."

Sementara itu, Mania Dunia Nia menampilkan kompleksitas kehidupan seorang mahasiswa baru, Nia, yang terjebak dalam tekanan akademis, pekerjaan, dan distraksi media sosial. Sutradara Yosafat Prasetya menyatakan, "Film ini bisa beresonansi," menegaskan pentingnya dialog tentang kesehatan mental di kalangan generasi muda.

Festival ini merupakan bagian dari inisiatif Campaign for Good yang didukung oleh Djarum Foundation, Tanoto Foundation, dan A Better World Foundation. Semua pihak terlibat berupaya untuk mendorong kesadaran terhadap kesehatan mental di Indonesia dengan menyediakan platform kreatif bagi anak muda. "Antusiasme para sineas muda dan partisipasi luas menunjukkan kepedulian yang besar terhadap isu kesehatan mental pemuda," kata Candy Goh, Director at Li Foundation.

Pemenang dari kategori Best Micro Film dan Best Project akan melaju ke babak Preliminary Inspiring Asia, dan berkesempatan untuk mewakili Indonesia pada Grand Final Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 di Singapura. Di sana, mereka akan bersaing memperebutkan hadiah total hingga USD 150.000, di mana kategori Best Micro Film berhak atas USD 50.000 dan Best Project USD 100.000.

Dengan kehadiran festival ini, diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dan dialog mengenai kesehatan mental di kalangan masyarakat, serta membuka peluang bagi lebih banyak filmmaker muda untuk mengeksplorasi dan menyampaikan isu-isu penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Di tengah tantangan kesehatan mental yang semakin terlihat, Inpsiing Asia Micro Film Festival 2025 memberi harapan baru bagi generasi muda untuk bersuara dan diakui.

Berita Terkait

Back to top button