Ashanty kini tengah menghadapi sengketa tanah warisan berupa lahan seluas ribuan meter di Cinangka, Depok, yang menjadi sumber konflik setelah muncul dua sertifikat kepemilikan yang berbeda. Situasi semakin rumit karena pihak lain yang mengklaim sebagai pemilik sah telah menjual lahan tersebut kepada pengembang perumahan. Ashanty dengan tegas menyatakan bahwa lahan itu sangat berarti, bukan hanya dari segi finansial tetapi juga sebagai tempat menyimpan kenangan indah bersama sang ayah.
Dijelaskan oleh Ashanty, keluarga awalnya bermaksud memanfaatkan lahan tersebut untuk membuat yayasan. "Kami pengen bikin yayasan dan rumah-rumah kecil di sini," ungkapnya di lokasi. Keinginan mulia ini terancam terganggu akibat konflik kepemilikan yang sekarang membaur dengan tindakan hukum.
Perjuangan untuk Hak
Ashanty mengakui emosi yang menggebu dalam menghadapi situasi ini, tetapi ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak keluarganya. "Akan terus berjuang buat hak kita," imbuhnya. Perjuangan ini menjadi semakin penting karena lahan itu menyimpan banyak kenangan. Ia teringat masa kecilnya ketika ayahnya mengajaknya memancing di sana.
Di tengah perjuangan ini, Ashanty juga memberikan kritik kepada pihak pengembang. Ia merasa bahwa tidak ada itikad baik dari pengembang untuk menyelesaikan masalah secara damai. "Komunikasi sudah dibuka, tetapi mereka tetap melanjutkan pembangunan," katanya dengan nada kecewa. Ashanty berharap pengembang bisa lebih berempati dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Cakupan Kerugian
Meskipun Ashanty tidak menyebutkan angka kerugian yang pasti, ia tidak menampik bahwa kerugian yang dihadapi keluarganya bisa mencapai miliaran rupiah. “Sebesar apapun, itu tetap hak kami,” tegasnya. Dalam penjelasannya, ia menyoroti bahwa tanah tersebut adalah warisan dari ayahnya yang sulit dipisahkan dari identitas keluarganya.
Ashanty menyadari bahwa perjuangan ini adalah pertarungan panjang. Ia bahkan bersiap untuk menempuh jalur hukum dan memastikan bahwa hak keluarganya atas tanah tersebut tidak diabaikan. "Ini bukan hanya tentang nilai material, tetapi juga tentang warisan keluarga yang harus dijaga," ujarnya.
Dampak terhadap Keluarga
Dari sudut pandang mental, sengketa ini tentu memberikan dampak yang signifikan bagi Ashanty dan keluarganya. Proses hukum yang panjang tidak hanya menuntut waktu dan tenaga, tetapi juga emosi. Dalam hal ini, Ashanty ingin agar semua pihak yang terlibat dapat memiliki kesadaran dan pengertian tentang pentingnya berpegang pada nilai-nilai keadilan.
Dukungan dari publik dan penggemar juga menjadi faktor yang memperkuat keteguhan hati Ashanty dalam menghadapi situasi sulit ini. Banyak yang berharap agar sengketa ini bisa menemukan solusi yang adil tanpa mengorbankan hak-hak pihak manapun.
Langkah ke Depan
Keberanian Ashanty dalam memperjuangkan haknya menunjukkan keteguhan karakter seorang ibu yang siap berjuang demi masa depan anak-anaknya dan warisan keluarganya. Tanah ini bukan hanya sekedar lahan fisik, tetapi juga simbol dari warisan dan kenangan yang akan terus dikenang.
Di tengah segala kerumitan ini, harapan Ashanty agar konflik dapat diselesaikan dengan cara damai tetap ada. "Mari kita cari jalan keluar bersama-sama," ajaknya, mengajak semua pihak untuk menemukan penyelesaian yang saling menguntungkan. Meski jalan di depan mungkin tidak mudah, semangat untuk melindungi hak dan masa depan tetap menjadi yang terpenting bagi Ashanty dan keluarganya.





