Jun Ji Hyun Diboikot Netizen China Pasca Drama Tempest, Ini Penyebabnya

Aktris populer Korea Selatan, Jun Ji Hyun, tengah mengalami pemboikotan di China terkait drama terbarunya, Tempest. Kejadian ini memicu gelombang protes di kalangan netizen China, yang menganggap sejumlah elemen dalam drama tersebut menyinggung mereka. Media lokal seperti 163 melaporkan bahwa kritik tajam dihujamkan kepada eksekusi naskah yang dinilai tidak sensitif terhadap budaya dan masyarakat China.

Aksi boikot tersebut berfokus pada tiga insiden yang dianggap "kesalahan" dalam Tempest. Pertama, dialog karakter Seo Munju—yang diperankan oleh Jun Ji Hyun—yang meminta, “Kenapa China suka berperang?” Hal ini dianggap sebagai pernyataan yang provokatif dan tak pantas. Kedua, tindakan penggambaran Kota Dalian sebagai kawasan kumuh mengundang ire masyarakat, karena Dalian dikenal sebagai kota pesisir yang modern dan berkembang. Ketiga, adegan di mana Jun Ji Hyun salah dalam membaca puisi klasik Li Bai semakin memperburuk keadaan. Akibat kesalahan tersebut, popularitasnya di China merosot tajam, bahkan disebutkan oleh Global Times.

Masyarakat dengan cepat menggerakkan boikot ini dengan mendesak berbagai merek besar, seperti La Mer, Louis Vuitton, dan Piaget, untuk mengakhiri kerjasama sebagai brand ambassador dengan Jun Ji Hyun. Ancaman ini dijadikan alasan kuat; jika merek-merek tersebut tidak memenuhi permintaan ini, netizen berencana melakukan boikot terhadap produk-produk mereka di pasar China. Media melaporkan bahwa layanan pelanggan merek-merek tersebut disesaki dengan telepon dan pesan berisi ungkapan boikot.

Situasi semakin memanas ketika unggahan resmi Louis Vuitton yang menampilkan Jun Ji Hyun dipenuhi dengan komentar negatif dari pengguna Weibo. Piaget, dalam langkah responsif, dilaporkan segera menghapus iklan yang mengandalkan citra sang aktris dari semua platform mereka di China.

Pembelaan Fans

Disisi lain, baik Jun Ji Hyun, sutradara Tempest, maupun Disney+ selaku platform penayangan, belum memberikan pernyataan resmi terkait pemboikotan ini. Dari sisi penggemar, banyak yang menyatakan ketidakadilan atas situasi ini dan berpendapat bahwa sebagai aktris, Jun Ji Hyun hanya mengikuti naskah yang disediakan. Meski begitu, pandangan ini tidak diterima oleh banyak netizen China, yang merasa bahwa seorang aktris dengan pengaruh besar seharusnya memiliki tanggung jawab untuk mengoreksi dan mempertimbangkan konten yang mereka tampilkan.

Di tengah kemarahan netizen dan upaya boikot, tampak bahwa wajah Jun Ji Hyun masih menghiasi berbagai papan reklame di sejumlah kota besar di China, seperti Beijing, Shanghai, Hangzhou, dan Nanjing. Ketersinggungan yang dirasakan masyarakat tampaknya bertolak belakang dengan keberadaan iklan-iklan tersebut, menandakan bahwa ketenaran dan pengaruh aktris ini tetap tak tergoyahkan di beberapa kalangan.

Kejadian ini menyoroti ketegangan yang sering muncul antara budaya dan sensitivitas masyarakat berbeda. Tempest telah memicu kontroversi yang lebih luas, dan kini merupakan tantangan tidak hanya bagi Jun Ji Hyun, tetapi juga industri hiburan yang perlu lebih peka terhadap konteks budaya ketika memproduksi karya yang ditayangkan internasional. Dalam industri hiburan yang semakin terhubung ini, kelincahan dalam beradaptasi dengan berbagai nuansa lokal menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga citra dan reputasi.

Sementara situasi ini berlangsung, banyak yang berharap baik Jun Ji Hyun maupun tim produksinya bisa segera mengatasi masalah ini dengan cara yang konstruktif dan berimbang.

Berita Terkait

Back to top button