Penyanyi dan produser Kanada keturunan Indonesia, Jordan Astra, baru saja meluncurkan album terbarunya berjudul Time Will Tell. Album ini merupakan bagian penutup dari trilogi yang dimulai dengan album Man From East, yang dirilis pada tahun 2023, diikuti dengan Far Deeper di tahun selanjutnya. Peluncuran album ini bukan hanya merupakan pencapaian individual, tetapi juga menggambarkan perjalanan panjang dan studi musik yang telah dilalui Astra selama beberapa tahun terakhir.
Nuansa Musik yang Beragam
Album Time Will Tell menawarkan campuran nuansa musik soul, funk, dan R&B yang mencolok. Setiap lagu di dalamnya sarat dengan irama ceria yang terinspirasi oleh artis-artis ternama seperti Pharrell Williams, Jamiroquai, dan Bruno Mars. Pendengar dapat merasakan getaran positif lewat lagu-lagu dalam album ini, yang dinyatakan Astra sebagai representasi dari keceriaan dan perayaan kebahagiaan, serta hubungan antarmanusia.
Salah satu lagu unggulan dari album ini adalah Safest Place, yang menampilkan kolaborasi dengan penyanyi asal Malaysia, Yuna. Keduanya menciptakan duet yang menenangkan dan emosional. Dengan aransemen orkestra yang megah, kolaborasi ini mampu menyampaikan pesan mendalam tentang rasa aman saat bersama dengan orang yang dicintai. Astra mengekspresikan bahwa lagu ini tidak hanya menggambarkan suara, tetapi juga membangun suasana yang sinematik dan megah.
Perjalanan dan Filosofi Kreatif
Dalam ungkapan perasaannya, Astra mengemukakan, “Salah satu perasaan terbaik seumur hidupku yaitu dapat mewujudkan cita-cita yang aku ucapkan 3 tahun yang lalu.” Ia menekankan pentingnya dedikasi dan kerja keras yang diperlukan untuk menciptakan setiap album. Bagi Astra, proses menciptakan trilogi ini telah menjadi pengalaman berharga dan penuh arti.
Astra juga menggandeng nama-nama terkenal lainnya dalam album ini, termasuk Nonso Amadi dan Justin Nozuka. Kolaborasi ini semakin memperkaya dimensi musik yang ditawarkan. Sumber terpercaya menyebutkan bahwa album ini berakar pada tema kerentanan dan koneksi yang mendalam antara manusia.
Menggugah Identitas Musik Pribadi
Jordan Astra dikenal sebagai seorang ahli dalam menciptakan musik yang tidak hanya menggoyang, tetapi juga menyentuh hati. Gaya penampilannya yang menawan dan kedisiplinan dalam berkarya membantunya masuk dalam daftar NXNE Top 40 Artists to Watch. Hal ini menandakan bahwa Astra tidak hanya menjadi perhatian di Kanada, tetapi juga semakin dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk Jakarta yang kini menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan penggemar musiknya terbanyak.
Sejak memulai karier solonya pada tahun 2018, Astra telah mengalami perjalanan yang penuh makna. Setelah sukses merilis sejumlah lagu kolaborasi, ia terus bereksperimen dengan suara dan gaya khasnya. EP-EP sebelumnya, Man From East dan Far Deeper, menceritakan kisah pulang ke Kanada dan refleksi hidup, masing-masing dengan tema yang kuat dan terarah.
Sambutan Positif dari Kritik
Time Will Tell belum hanya sekadar album; ini adalah sebuah proyek ambisius yang mencerminkan keahlian Astra dalam memadukan berbagai genre musik. Dari lagu-lagu seperti Honey, Famous, dan Driving Me Wild, Astra terus mengukir identitas musik yang khas. Hal ini sejalan dengan filosofi bahwa semakin diasah, semakin tajam.
Astra mampu membangun semesta dalam setiap lagunya, menjadikan perjalanan musiknya layaknya sebuah film yang nyata. Dengan peluncuran Time Will Tell, ia membuktikan bahwa ketekunan dan kreativitas akan selalu menghasilkan karya yang berharga dan berkesan. Karya-karya tersebut bersifat timeless dan selalu memiliki daya tarik tersendiri. Ketekunan dan inovasi yang ditunjukkan Astra menjadi cerminan dari semangat dan dedikasinya dalam berkarya, yang akan terus dinantikan oleh para penggemar musik di seluruh dunia.





