Kenangan Poppy Sovia Bersama Ayah: Nasi Padang dan Wejangan Bijak

Aktris Poppy Sovia kini masih merasakan duka mendalam atas kepergian ayah tercintanya, Tjetjep Syamsudin, yang meninggal dunia pada 20 September 2025. Di tengah kesedihan tersebut, Poppy mengenang berbagai momen hangat dan nasihat bijak dari sang ayah, menjadikannya sosok yang akan selalu hidup dalam ingatannya.

Selama hidupnya, Poppy mengungkapkan bahwa ayahnya adalah tempat terbaik untuk berbagi cerita. “Setiap kali saya menghadapi masalah, saya selalu curhat sama papa. Jadi tidak peduli seberapa besar masalah itu, saya selalu merasa bisa berbagi,” ujar Poppy saat memberikan keterangan di Warung Buncit, Jakarta Selatan. Pengalaman ini menunjukkan kedekatan emosional yang kuat antara ayah dan anak, di mana komunikasi selalu terjaga meski terkadang jarang bertemu.

Ayah Poppy dikenang sebagai sosok yang ceria dan suportif. “Setiap kali ditelepon, papa selalu ceria dan memberikan nasihat yang menenangkan,” jelasnya. Poppy menceritakan bagaimana ayahnya tidak hanya sekadar mendengarkan, tetapi juga memberikan dukungan dan semangat tanpa menghakimi, menjadikannya sosok ideal bagi anak perempuan.

Selain kenangan emosional, ada juga momen sederhana yang ditandai dengan kebiasaan makan bersama. Poppy menyebutkan bahwa hobi makan, terutama nasi Padang, menjadi salah satu kenangan manis bersamanya. “Papa sangat menyukai nasi Padang dan kami sering makan bersama,” tuturnya. Kebiasaan tersebut menambah kedekatan antara mereka, memberi warna tersendiri dalam perjalanan hubungan ayah dan anak.

Untuk menjaga komunikasi meski terpisah jarak, Poppy dan sang ayah sering melakukan video call dan mengirim pesan singkat. Ayahnya selalu menunjukkan rasa kasih sayang dengan menanyakan kabar cucu dan meninggalkan komentar positif di media sosialnya. “Dia bahkan pernah mengirim pesan, ‘Ih, ini cantik banget,’ saat melihat foto-foto saya di Instagram,” kenangnya.

Pesan-pesan yang ditinggalkan juga sangat berharga bagi Poppy. Salah satunya adalah anjuran untuk menjalani hidup dengan niat baik dan penuh rasa syukur. “Kalau sudah dikasih, misalkan kayak bagiannya apa, ada sesuatu, ‘ya sudah ikutin aja, niat baik aja kalau mau memulai sesuatu ya bismillah aja. Kalau mendapatkan itu, alhamdulillah’,” ungkapnya menirukan wejangan ayahnya. Dengan nasihat tersebut, Poppy merasa lebih siap menjalani hidup, tak peduli tantangan yang akan datang.

Kini, meskipun Tjetjep Syamsudin telah tiada, kenangan dan doa yang baik akan selalu menjadi ikatan Poppy dengan sang ayah. “Pasti itu bakal dikangenin sih sama papa,” tutup Poppy, mengekspresikan rasa rindunya yang mendalam.

Kesedihan yang dialami Poppy mencerminkan betapa besar pengaruh seorang ayah dalam hidup anaknya. Kenangan manis dari kebiasaan sehari-hari serta nasihat bijak akan selalu menjadi penuntun dalam langkah Poppy ke depan. Sebagaimana banyak orang lain juga merasakan, kehilangan orang terkasih selalu memberikan pelajaran berharga tentang cinta, rasa syukur, dan kekuatan ikatan keluarga.

Exit mobile version