Perceraian antara beauty influencer Tasya Farasya dan suaminya, Ahmad Assegaf, mencuri perhatian publik setelah terungkap adanya dugaan penggelapan dana perusahaan yang melibatkan nominal mencapai miliaran rupiah. Sidang perdana yang berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 24 September 2025, bukan hanya membahas perpisahan mereka, tetapi juga mengungkap masalah serius terkait kepercayaan yang runtuh dalam hubungan mereka.
Tasya Farasya, yang nama aslinya adalah Lulu Farasya Teisa, telah mengajukan gugatan cerai secara resmi pada 12 September 2025. Pernikahan yang berlangsung megah pada 18 Februari 2018 kini terancam berujung di pengadilan dengan konflik yang memperkeruh suasana. Saat memberikan keterangan, kuasa hukum Tasya, Sangun Ragahdo, menjelaskan bahwa alasan utama gugatan ini adalah adanya dugaan pengkhianatan finansial oleh Ahmad Assegaf.
“Yang menjadi titik berat adalah adanya dugaan penggelapan dana perusahaan untuk nominal cukup besar, cukup fantastis,” ungkap Ragahdo dengan tegas. Dugaan penggelapan tersebut bermula sejak 2021, ketika Ahmad diberikan kepercayaan penuh untuk mengelola keuangan bisnis pasangan itu. Meskipun angka pasti penggelapan belum digali secara resmi, rumor yang beredar menyebut nominal mencapai Rp23 miliar yang diduga digunakan untuk keperluan pribadi.
Sangun Ragahdo menegaskan bahwa dugaan ini menambah berat masalah yang ada dalam pernikahan mereka. “Dugaan masalah penggelapan itu telah terjadi dari tahun 2021 sejak kepercayaan itu telah diberikan,” tambahnya. Langkah hukum pertama yang diambil oleh Tasya adalah menyampaikan somasi kepada Ahmad terkait tuduhan penggelapan.
Dengan situasi yang semakin memuncak, publik mulai bertanya-tanya apakah Tasya Farasya akan melaporkan Ahmad Assegaf ke pihak berwajib. Pihak Tasya telah menyampaikan bahwa mereka akan terus mengambil langkah hukum terkait masalah ini. Ragahdo menjelaskan, “Kami sudah mengajukan somasi terhadap mantan suami Ibu Tasya, terkait dugaan tersebut. Untuk selanjutnya nanti kita lihat perkembangan bagaimana.”
Tidak hanya dugaan penggelapan dana, tetapi juga ada isu lain yang menyebar terkait penggadaian rumah milik ibunda Tasya. Namun, kuasa hukum menekankan bahwa isu tersebut tidak relevan dengan fokus utama mereka, yaitu perceraian dan dugaan penggelapan dana. “Kami itu ranahnya bukan ke ranah kami,” ungkap Ragahdo menanggapi isu yang seolah memperburuk citra kliennya.
Dari pernikahan mereka, Tasya dan Ahmad dikaruniai dua anak: Maryam Eliza Khair Assegaf, lahir pada 26 Juni 2020, dan Hasan Isa Assegaf, lahir pada 20 November 2022. Meski proses sidang penceraian ini masih jauh dari selesai, mereka telah menginjakkan kaki di pengadilan dengan niat yang jelas.
Sidang perdana yang berlangsung pada 24 September difokuskan pada mediasi, namun hasilnya menunjukkan deadlock, atau tidak ada kesepakatan untuk rujuk di antara kedua belah pihak. Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 8 Oktober 2025, dan masyarakat akan menanti perkembangan lebih lanjut dari kasus ini.
Keputusan Tasya untuk menuntut nafkah sebesar Rp100 dari Ahmad Assegaf juga mengundang perhatian media. Meski nilai tuntutan tidak terlalu besar, penilaian umum beralih ke pilihan Tasya yang hadir di pengadilan dengan tas Hermes yang diperkirakan bernilai hampir Rp3 miliar, menambah kontras dalam situasi yang panas ini.
Dengan ketegangan yang terus meningkat dan berbagai masalah kepercayaan yang dipertaruhkan, langkah Tasya Farasya ke depan bakal menentukan tidak hanya nasib pernikahan mereka, tetapi juga reputasi masing-masing di mata publik. Fans dan pengamat layak menunggu momen-momen bagaimana kisah ini akan terungkap di depan hukum.





