Berjuang Lawan Kanker, Berlliana Lovell Pasrah Saat Nyawanya Diambil Tuhan

Selebritas Berlliana Lovell mengungkapkan perjalanan beratnya sebagai survivor kanker payudara setelah berjuang melawan penyakit tersebut selama empat tahun. Dalam sebuah episode program "Rumpi", ia menceritakan bagaimana ia akhirnya mencapai titik pasrah mengenai hidup dan matinya, seraya berharap agar Tuhan memutuskan yang terbaik untuknya.

Berlliana menjelaskan bahwa perjalanan menghadapi kanker bukanlah hal yang mudah. "Kalau dibilang berat itu sudah pasti, karena saat itu aku hanya berpikir kalau memang Tuhan mau mengambil saya ya sudah ambil saja," ujar Berlliana. Perasaannya yang mendalam selaras dengan perjuangan yang harus dia lalui, termasuk kesulitan finansial untuk menjalani berbagai operasi pengobatan.

Perjuangan Melawan Penyakit

Diceritakan, Berlliana merasakan kelelahan yang mendalam akibat beban emosional dan fisik yang ditanggungnya saat berjuang melawan kanker. Ia merasa terpaksa mengeluarkan uang yang cukup besar untuk memenuhi biaya pengobatan. "Kayak aku itu sudah berada di fase stop, karena aku sudah lelah untuk terus mengeluarkan uang buat menjalankan operasi," ucapnya. Dulu, Berlliana tidak memiliki asuransi kesehatan, sehingga semua biaya ditanggungnya sendiri, yang tentunya menjadi beban berat.

Kini, dengan adanya BPJS Kesehatan, ia merasa seharusnya hal ini tidak terjadi pada pasien kanker saat ini. Tetapi untuk dirinya saat itu, sumber daya menjadi tantangan. Ia kemudian menyadari bahwa keinginannya untuk sembuh tidak hanya berasal dari harapan orang-orang sekitar, tetapi juga dari dalam dirinya sendiri. "Makanya, aku bisa bilang bertahan karena diri sendiri, aku mau sembuh karena diri sendiri," tuturnya.

Dukungan dari Orang Terdekat

Berlliana mengaku mendapat dukungan luar biasa dari ribuan orang yang telah membangkitkan semangatnya. "Semua orang bilang sabar, semangat, pasti bilang aku sembuh dan itu totalnya seribu lebih," katanya. Dukungan emosional ini sangat penting dalam perjalanan pengobatannya.

Dari pengalaman yang dihadapinya, ia mengungkapkan bahwa saat mengetahui kanker dapat kembali, ia berusaha melihat sisi positif. "Waktu itu dokter bilang ke aku, kalau kanker itu maksimal itu remisi dan bakal kemungkinan akan ada lagi." Walau mengerti resiko ini, ia bertekad untuk terus berjuang.

Menerima Kenyataan

Meskipun mengalami masa-masa sulit, Berlliana mengaku telah sampai pada suatu titik di mana ia bisa menerima penyakitnya. "Sampai aku susah untuk menangis, marah dan sampai aku merasa hidup aku flat," ungkapnya. Kesadaran bahwa hasil akhirnya bukan di tangan manusia adalah bagian dari proses penerimaan.

Berlliana tidak hanya berjuang untuk dirinya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Ia berharap kisah hidupnya dapat memberikan pelajaran mengenai kekuatan dan keberanian menghadapi cobaan hidup.

Kesimpulan Berkendara di Jalan Kanker

Akhir dari kisah Berlliana adalah gambaran tentang harapan dan perjuangan melawan kanker. Meskipun menghadapi tantangan besar, ia menunjukkan bahwa dengan dukungan orang terdekat dan semangat dari dalam diri, semua dapat dilalui. Mungkin perjalanan ini membuatnya pasrah, tetapi pada akhirnya, hal ini menjadi langkah untuk menjemput kebangkitan dari kegelapan yang pernah menyelubungi hidupnya. Berlliana Lovell adalah contoh nyata bahwa harapan selalu ada, bahkan di tengah keterbatasan dan kesulitan.

Src: https://www.beritasatu.com/lifestyle/2927103/berjuang-lawan-kanker-berlliana-lovell-pasrah-nyawanya-diambil-tuhan?page=all

Exit mobile version