Tasya Farasya kembali menarik perhatian publik usai mengungkapkan pendapatnya mengenai komentar negatif yang sering dilontarkan warganet. Dalam sebuah unggahan di media sosial, ia menyoroti banyaknya pengguna internet yang menyatakan ketidaksukaan mereka terhadapnya. Namun, respons yang diberikan Tasya cukup mengejutkan dan mengundang banyak reaksi positif dari para pengikutnya.
Lewat unggahan pada tanggal 30 September 2025, Tasya menyampaikan keresahannya terhadap netizen yang merasa perlu untuk mengajak orang lain berpihak pada ketidaksukaan mereka. “Tiap hari kalau lagi iseng baca komen pasti ada komen yang ‘apa cuma gue ya di sini yang enggak suka Tasya Farasya’. Enggak suka ngajak-ngajak, hoam,” tulisnya. Ungkapan ini menunjukkan betapa Tasya tidak hanya menyadari adanya komentar negatif, tetapi juga merasa adanya dorongan dari beberapa pengguna untuk mengajak orang lain ikut serta dalam kebencian tersebut.
Tasyi, sapaan akrabnya, tidak berhenti di situ. Dia memberikan tanggapan yang pedas, memperbolehkan siapa saja untuk mengkritiknya. “Gue belum tentu juga suka sama lu, ya enggak sih? Jadi enggak papa, go ahead hate me all you want,” tambahnya. Sikap terbuka ini mengisyaratkan keberanian Tasya untuk tidak terpengaruh oleh komentar orang lain dan lebih memilih untuk fokus pada kehidupannya.
Reaksi terhadap pernyataan ini cukup beragam. Banyak warganet melihatnya sebagai bentuk kekuatan dan ketahanan Tasya, terutama di tengah situasi sulit terkait proses perceraian dari suaminya, Ahmad Assegaf. Hubungan yang telah dibina selama enam tahun ini kini berada di ujung tanduk karena gugatan cerai yang diajukan pada 12 September 2025. Proses mediasi yang diupayakan pun telah gagal, menunjukkan betapa rumitnya situasi yang dihadapinya saat ini.
Faktanya, situasi Tasya tidak hanya tentang perceraiannya. Isu lain, seperti dugaan penggelapan dana yang melibatkan Ahmad, semakin memperburuk sorotan publik. Masyarakat memperhatikan setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh keduanya, sehingga ketegangan dan tekanan dari berbagai pihak pun tak terhindarkan. Namun, Tasya tampak memilih untuk tidak membiarkan rumor dan komentar negatif memengaruhi semangatnya.
Dengan respons yang blak-blakan dan lugas, Tasya menunjukkan bahwa ia prioritaskan hidupnya di luar batasan opini orang lain. Dia memahami bahwa tidak semua orang akan menyukainya, dan itu adalah hal yang wajar. Pendekatan ini tidak hanya mencerminkan kepribadiannya yang kuat, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi kritik di dunia maya.
Dalam dunia media sosial yang kerap penuh dengan kebencian, sikap Tasya dapat dianggap berani dan patut dicontoh. Banyak penggemarnya memberi dukungan, dan postingan tersebut menjadi viral, menciptakan diskusi luas tentang bagaimana menghadapi komentar negatif. Respons Tasya ini menunjukkan bahwa merasa tidak disukai adalah bagian dari kehidupan, dan yang terpenting adalah tetap tegar dan tidak membiarkan negativity menggoyahkan langkah kita.
Saat Tasya Farasya melanjutkan hidupnya, banyak yang memperhatikan bahwa dia lebih memilih untuk berfokus pada hal-hal positif. Kehidupan barunya pasca-cerai, sekaligus perjalanan karirnya sebagai beauty vlogger, menjadi sorotan. Hal ini membuka ruang bagi diskusi yang lebih mendalam tentang kehidupan publik dan bagaimana menangani tekanan dari sorotan media serta warganet.
Dengan segala tantangan yang harus dihadapi, Tasya tetap berusaha menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang kuat. Responsnya menghadapi komentar netizen yang tidak suka menjadi salah satu cara untuk menegaskan eksistensinya baik di dunia maya maupun di kehidupan nyata.
Src: https://www.suara.com/entertainment/2025/09/30/205000/respons-masuk-akal-tasya-farasya-tanggapi-netizen-yang-tak-suka-dengannya?page=all





