Pola makan ekstrem yang hanya mengandalkan buah, yang dikenal sebagai diet fruitarian, telah menjadi sorotan setelah kasus tragis seorang wanita asal Polandia, Karolina Krzyzak, berusia 27 tahun. Dalam upayanya untuk mendapatkan tubuh ideal, Karolina memilih untuk mengonsumsi hanya buah selama delapan tahun, yang berujung pada malnutrisi dan komplikasi yang mengakibatkan kematiannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah benar seseorang bisa hidup sehat hanya dengan mengonsumsi buah?
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), buah memang kaya akan vitamin dan sangat disarankan untuk dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang sehat. WHO merekomendasikan konsumsi minimal 400 gram buah dan sayuran per hari untuk mencegah berbagai penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan kanker. Namun, WHO juga menegaskan bahwa buah saja tidak cukup. Tubuh manusia memerlukan asupan nutrisi yang seimbang dari berbagai sumber, termasuk protein, lemak sehat, dan vitamin serta mineral dari makanan lain.
Dari perspektif kesehatan, diet fruitarian dapat menimbulkan berbagai risiko serius. Para ahli gizi menyatakan bahwa nutrisi penting, seperti vitamin B12, protein, asam lemak esensial (omega-3), serta mineral seperti zat besi dan kalsium, hampir tidak terdapat dalam buah. Kekurangan vitamin B12, misalnya, dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan kerusakan saraf yang parah. Sebuah laporan medis menunjukkan bahwa individu yang menjalani diet hanya buah dapat mengalami masalah seperti kelemahan otot dan gangguan fungsi hati.
Konsumsi terlalu banyak buah juga dapat menimbulkan masalah gigi akibat tingginya kadar gula dan asam, serta berpotensi menyebabkan lonjakan gula darah, terutama bagi penderita diabetes. Dalam hal ini, banyak penelitian menyatakan bahwa konsumsi buah dan sayur yang seimbang dan dalam jumlah cukup dapat mengurangi risiko penyakit kronis, tetapi ini harus diimbangi dengan asupan nutrisi dari sumber lain.
Pasca kasus Karolina, banyak ahli gizi menekankan pentingnya pola makan seimbang. Kombinasi dari berbagai kelompok makanan tidak hanya memberikan kelebihan gizi, tetapi juga membantu dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Makanan lain seperti sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, serta protein hewani dan nabati tetap harus menjadi bagian dari diet sehari-hari.
Selain itu, bagi mereka yang ingin menjajal pola makan tinggi buah, penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Ini untuk memastikan bahwa semua kebutuhan nutrisi tetap terjaga dan untuk menghindari risiko-risiko kesehatan yang berpotensi mengancam.
Dengan melihat fakta dan data kesehatan yang ada, jelas bahwa hanya mengandalkan buah sebagai satu-satunya sumber makanan adalah pendekatan yang berbahaya dan tidak sehat. Buah, meskipun sangat bermanfaat, tetap memerlukan pendamping dari sumber makanan lainnya untuk mencapai keseimbangan gizi yang optimal.
Source: www.inews.id





