Kasus kecelakaan tabrak lari yang melibatkan artis FTV Nadya Almira kembali mendapat sorotan setelah sekitar 13 tahun berlalu. Permasalahan ini muncul kembali ketika Nadya membantah tuduhan bahwa dirinya adalah pelaku dalam insiden yang melibatkan seorang pria bernama Adnan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Pada saat kejadian, Nadya mengaku baru saja selesai syuting dan dalam kondisi kurang fokus saat terjadinya kecelakaan tersebut.
Dalam penjelasannya, Nadya mengungkapkan bahwa ketika itu, kendaraan Adnan tiba-tiba melintas di depannya dengan pelan. Ia mengaku terpaksa membanting setir untuk menghindari tabrakan dan berakhir menabrak beton. “Setelah itu saya pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. Saya hanya terbangun dalam kondisi tidak sadar di rumah sakit,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Meskipun terjadi kecelakaan, Nadya menegaskan bahwa ia memiliki itikad baik untuk bertanggung jawab. Ia membantah keras jika dituduh melarikan diri setelah insiden tersebut. Perempuan yang dikenal di layar kaca ini menyatakan bahwa ia dan keluarganya yang menanggung biaya pengobatan Adnan selama sebulan penuh, dengan total mencapai Rp 10 juta sehari. “Saya kehabisan uang saat menanggung semua biaya tersebut,” ungkapnya.
Nadya kemudian memutuskan untuk berkomunikasi dengan pihak kepolisian karena sudah tidak mampu lagi menanggung biaya tersebut. Ia melaporkan bahwa akhirnya dia memberikan uang sebesar Rp 40 juta sebagai tanda perdamaian antara kedua belah pihak. “Itu biaya yang kami kumpulkan, dan kami sudah tidak ada uang lagi,” jelas Nadya, menambahkan bahwa total pengeluaran untuk biaya pengobatan Adnan berkisar antara Rp 175 juta hingga Rp 180 juta.
Sementara itu, keluarga Adnan berharap agar Nadya tetap bertanggung jawab hingga saudaranya benar-benar sembuh. Kondisi Adnan masih terganggu akibat kecelakaan tersebut, meskipun Nadya telah menanggung biaya selama dua bulan awal pengobatan. “Kami ingin Nadya fokus untuk menyembuhkan Adnan terlebih dahulu,” kata Hany, adik kandung Adnan. Hany menyebutkan bahwa ada perbedaan pendapat pada saat negosiasi antara kedua belah pihak.
Dia mengungkapkan, “Waktu itu, ada pembicaraan damai. Kami, sebagai keluarga, masih berharap Adnan dapat sembuh secara menyeluruh sebelum ada keputusan untuk berdamai.” Hany menilai bahwa situasi keuangan yang dialami Nadya menjadi salah satu faktor dalam proses penyelesaian yang terburu-buru.
Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya tanggung jawab dalam setiap tindakan, terutama yang dapat berdampak pada kehidupan orang lain. Pembaca diingatkan untuk mempertimbangkan aspek legal dan moral dalam setiap tindakannya di jalan raya. Proses dan penyelesaian dari kasus ini diharapkan dapat memicu diskusi mengenai tanggung jawab sosial dan etika dalam berkendara.
Saat ini, harapan dari keluarga Adnan adalah agar Nadya tidak hanya memperhatikan aspek finansial tetapi juga aspek kesejahteraan Adnan yang masih berjuang untuk pulih. Ketegangan dalam proses penyelesaian ini mencerminkan kompleksitas masalah kecelakaan dan pembagian tanggung jawab yang sering kali terjadi.
Dengan begitu, insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam berkendara. Nadya berhasil meyakinkan publik tentang niat baiknya, namun tantangan dalam memenuhi harapan keluarga Adnan kini masih menjadi sorotan.
Source: www.beritasatu.com





