The Who Gelar Konser Perpisahan, Resmi Pamit dari Dunia Musik

Band rock legendaris asal Inggris, The Who, baru saja menutup babak panjang perjalanan mereka di dunia musik dengan menggelar konser perpisahan terakhir dalam Tur North American Farewell di California pada Rabu, 1 Oktober 2023. Dengan lebih dari 60 tahun berkecimpung di industri musik, The Who telah menciptakan banyak lagu ikonik seperti “Baba O’Riley”, “Who Are You”, dan “Behind Blue Eyes” yang terus dikenang oleh penggemar di seluruh dunia.

Di dalam konser yang berlangsung di Acrisure Arena, Greater Palm Springs, kedua personil utama, Pete Townshend dan Roger Daltrey, tampil memukau dengan membawakan lagu-lagu klasik yang telah menjadi bagian dari sejarah musik rock. Melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka, The Who menyatakan, “Malam ini benar-benar menandai berakhirnya sebuah era saat The Who naik ke atas panggung untuk penampilan terakhir mereka di Amerika Utara.”

Konser dibuka dengan lagu “I Can’t Explain”, diikuti oleh lagu-lagu populer lain yang mengundang nostalgia bagi para penggemar. Dalam total, mereka membawakan 23 lagu, termasuk “Substitute”, “’I Can See For Miles”, dan “Pinball Wizard”. Penampilan tersebut ditutup dengan lagu “Baba O’Riley”, yang merupakan salah satu lagu paling terkenal mereka.

Melalui momen haru itu, Pete Townshend mengungkapkan perasaan perpisahan dengan menyatakan, “Saya rasa, ini selamat tinggal. Bagi yang kita kenal sebagai The Who, ini adalah perpisahan.” Ucapan tersebut seakan menegaskan akhir dari era yang telah lama berjalan bagi band asal Inggris ini. Roger Daltrey juga mengucapkan terima kasih kepada para penggemar setia mereka, yang disebutnya sebagai “Wholigans”, karena selama ini telah mendukung perjalanan musik mereka. “Terima kasih banyak atas dukungan Anda selama bertahun-tahun. Itu sangat berarti bagi kami,” katanya.

Perjalanan The Who tidaklah tanpa tantangan. Townshend mengungkapkan bahwa komunikasi antara dirinya dan Daltrey berjalan kurang baik di beberapa kesempatan. Ia juga menyentuh isu kesehatan mental, dengan mengungkapkan keengganannya untuk terus melakukan tur dengan jadwal yang padat. “Saya tidak suka tampil. Saya tidak suka berada di atas panggung… hal itu tidak memenuhi jiwa saya,” terang Townshend.

Daltrey menanggapi kekhawatiran tersebut, menegaskan bahwa jika salah satu dari mereka tidak sepenuh hati dalam tampil, maka harus ada keputusan untuk tidak melanjutkan. “Jika Pete tidak ingin melakukan tur, saya tidak ingin kembali bersama The Who di atas panggung di usia 81 tahun, dengan seseorang yang tidak ingin berada di sana,” kata Daltrey. Ini menunjukkan betapa pentingnya komitmen dan semangat dalam setiap penampilan.

The Who dikenal dengan inovasi dalam musik rock, tidak hanya melalui lirik yang kuat tapi juga performa yang energik. Konser mereka tidak hanya menjadi sebuah pertunjukan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada seluruh penggemar yang telah bersama mereka selama beberapa dekade. Momen-momen bersejarah dalam konser perpisahan ini menjadi bagian dari catatan sejarah musik yang tak akan terlupakan.

Bagi banyak penggemar, kesempatan untuk melihat The Who tampil di atas panggung adalah hal yang sangat berharga. Konser ini bukan hanya menjadi akhir dari karier konser mereka, tetapi juga merupakan perayaan dari perjalanan yang telah mereka lalui. Meski mereka pamit dari panggung musik, jejak karya mereka akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Sebagai sebuah ikon musik, The Who tidak hanya mewakili satu genre, tetapi telah mempengaruhi berbagai aspek dalam dunia seni. Dengan perpisahan ini, mereka meninggalkan warisan yang akan terus dikenang. Mungkin mereka pergi dari panggung, tetapi musik mereka akan tetap abadi dalam hati para penggemar.

Source: www.medcom.id

Exit mobile version