Aisyahrani, yang merupakan adik dari penyanyi terkenal Syahrini, baru-baru ini menjadi sorotan publik akibat kontroversi terkait foto siomai milik Chef Devina Hermawan. Dalam penjelasan yang disampaikan pada program “Intens Investigasi,” Aisyahrani mengungkapkan kronologi kejadian yang mengakibatkan adanya tuduhan plagiarisme terhadap usaha kuliner keluarganya.
Awalnya, Aisyahrani mengaku tidak mengetahui siapa Chef Devina ketika namanya tiba-tiba muncul dalam sesi live penjualan produk kuliner. “Jujur, aku enggak tahu beliau itu siapa karena memang aku belum kenal,” tuturnya. Kejadian ini bermula ketika tim Aisyahrani mengambil foto siomai dari Google untuk promosi produk di platform e-commerce, tanpa menyadari bahwa itu adalah foto milik Chef Devina.
Aisyahrani menjelaskan bahwa saat timnya mengambil foto, mereka memiliki niat untuk mempercepat proses pemasaran. “Tim aku ini ternyata mengambil foto itu dari Google dengan tujuan biar cepat,” ujarnya. Ia mengaku bahwa mereka beranggapan foto tersebut bisa digunakan karena biasanya foto produk diambil dengan kamera mereka sendiri.
Setelah mengetahui situasi ini, Aisyahrani langsung mempertanyakan timnya, menegur mereka karena melanggar etika dan prosedur. “Aku langsung ke kantor untuk meminta klarifikasi kepada tim Pawon kenapa hal tersebut bisa terjadi,” kata Aisyahrani. Ia mengungkapkan bahwa timnya menyatakan kesalahan dan meminta maaf karena tidak memberi tahu Aisyahrani sebelumnya.
Walaupun timnya melakukan kesalahan, Aisyahrani tetap menempatkan diri sebagai pihak yang bertanggung jawab. Ia menyadari sebagai pemilik usaha, ia juga seharusnya lebih teliti sebelum foto apa pun dipublikasikan. “Saya bilang kepada mereka kalau mereka salah, tetapi saya juga enggak bisa menyalahkan sepenuhnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aisyahrani menyatakan keinginan untuk bertemu dengan Chef Devina untuk secara langsung meminta maaf atas kesalahan ini. “Semoga bisa ketemu dan salam kenal dari aku, semoga bisa bersilaturahmi juga,” imbuhnya. Ia berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik, tanpa ada guncangan lebih lanjut bagi kedua pihak.
Ia juga menegaskan bahwa semua foto siomai yang pernah dipublikasikan telah diganti dengan foto-foto asli dari usaha kaliannya. “Alhamdulillah sudah dihapus, semuanya dihapus dan sekarang sudah mempergunakan foto sendiri,” ungkapnya. Ini merupakan langkah untuk memperbaiki citra usaha kuliner keluarganya setelah insiden tersebut.
Melalui pengalaman ini, Aisyahrani diharapkan lebih berhati-hati dalam mengelola bisnisnya di masa depan. Kasus ini juga menunjukkan pentingnya etika dalam dunia bisnis, terutama di era digital di mana pengambilan gambar dan konten dapat dengan mudah diakses tanpa izin. Ia percaya bahwa kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang dalam menjaga integritas usaha mereka.
Source: www.beritasatu.com





