Titi Kamal Kenang Luka Keguguran Usai Bintangi Getih Ireng

Membintangi film horor terbaru berjudul Getih Ireng, Titi Kamal mengaku mengalami pengalaman emosional yang mendalam ketika kembali menghadapi luka lama berupa keguguran. Dalam film yang disutradarai oleh Tommy Dewo ini, Titi berperan sebagai Rina, seorang perempuan muda yang baru menikah dengan Pram (Darius Sinathrya). Keberadaan anak menjadi idaman pasangan ini, yang sayangnya harus berujung pada kesedihan ketika Rina mengalami keguguran.

Bagi Titi, proses mendalami karakter Rina bukanlah hal yang mudah. Ia mengatakan, "Untuk memerankan itu aku emang coba bangun kembali dengan karakter Rina juga." Titi mengaitkan pengalaman pribadinya dengan perjalanan karakter yang diperankannya. Kesedihan yang ia alami ketika kehilangan calon buah hati sebelum kelahiran anak pertamanya memberikan dampak emosional yang signifikan pada penampilannya. Ia bahkan mencurahkan perasaannya ketika mengatakan bahwa "itu bikin aku sedih banget."

Dalam cerita Getih Ireng, karakter Rina menghadapi teror dari praktik ilmu hitam yang dikenal sebagai santet getih ireng. Praktik ini berpotensi mengakibatkan Rina mengalami keguguran setiap kali ia hamil, yang semakin memperburuk harapannya dan suaminya untuk memiliki keturunan. Dengan mengangkat tema ini, film ini tidak hanya menyajikan elemen horor, tetapi juga memberikan gambaran tentang trauma yang dialami oleh seorang ibu ketika harus kehilangan anaknya.

Titi menambahkan bahwa pengalaman pribadinya saat keguguran setelah menunggu selama tiga tahun semakin menghidupkan karakter Rina. "Luka lama itu kembali terbuka," ucapnya, merujuk pada dampak mendalam yang dirasakannya saat menjiwai karakter tersebut. Titi tidak ragu untuk menggunakan kesedihan personalnya sebagai energi yang memperkuat karakternya di layar lebar.

Film Getih Ireng merupakan adaptasi dari kisah viral yang sangat populer di media sosial, utas Jeropoint. Selain Titi Kamal dan Darius Sinathrya, film ini juga melibatkan sejumlah aktor lainnya seperti Sara Wijayanto dan Egy Fedly. Film ini dijadwalkan untuk tayang di bioskop pada 16 Oktober 2025, dan diharapkan dapat menarik perhatian penonton dengan kombinasi antara cerita horor dan perjalanan emosional karakter utamanya.

Anticipasi terhadap film ini cukup tinggi, mengingat tema yang diangkat relevan dengan banyak orang tua yang mengalami kehilangan serupa. Diharapkan, melalui karakter Rina, penonton dapat merasakan berbagai emosi yang kompleks terkait dengan kehilangan, harapan, dan perjuangan menjadi orang tua.

Getih Ireng berusaha menggugah empati penonton dengan menampilkan realitas yang sering kali jarang dibahas dalam masyarakat, yakni kehamilan dan kehilangan. Film ini memberikan ruang untuk percakapan seputar isu yang sensitif, namun sangat penting untuk dibahas, khususnya bagi mereka yang pernah mengalami kehilangan serupa.

Titi Kamal berharap bahwa penampilannya dalam film ini bisa memberikan inspirasi kepada banyak orang. Ia merasa bahwa meski jalan cerita yang ada mengisahkan kesedihan, pada akhirnya ada harapan dan kekuatan yang bisa ditemukan dalam menghadapi luka masa lalu. Dengan pendekatan yang lebih personal, Titi bertujuan agar film ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang resilience atau ketahanan menghadapi kehilangan.

Dengan peluncuran film yang dijadwalkan akan hadir di layar lebar, publik berharap Getih Ireng bisa menjadi lebih dari sekadar film horor, melainkan juga sebuah karya yang menggugah hati dan membuka dialog mengenai pengalaman mendalam yang dialami oleh banyak orang.

Source: www.medcom.id

Exit mobile version