Sam Wills, penyanyi asal Inggris, baru saja merilis album keduanya yang berjudul Speak. Dalam album ini, Wills mengungkapkan proses kreatif yang penuh tantangan, mencerminkan pengalaman pribadi terkait stagnasi dan kebuntuan selama penggarapan. Dia bahkan mengasingkan diri ke dalam kabin hutan yang dibangunnya sendiri, tempat di mana dia berefleksi dan menghasilkan karya musik baru.
Wills menjelaskan bahwa lagu-lagu dalam Speak mengisahkan tentang perasaan putus asa, cinta, patah hati, serta penerimaan. "Album ini ditulis pada saat semuanya terasa stagnan, seperti aku berdiri diam sementara dunia terus bergerak," ujarnya dalam wawancara. Dia menekankan bahwa album ini merupakan jendela ke dalam fase kehidupan yang tak kunjung berkembang, baik dalam seni maupun kehidupan sehari-hari.
Dalam proses kreatifnya, Wills mendapatkan inspirasi dari beberapa musisi ternama seperti Dijon, Mk.gee, dan Frank Ocean. Dia berusaha mengaburkan batas-batas genre musik dengan memadukan unsur jazz, hip hop, R&B, serta folk. Hal ini menghasilkan aransemen yang kaya dan beragam, yang sekaligus menjadi ciri khas album tersebut.
Pengalaman Pribadi sebagai Inspirasi
Wills berbagi bahwa setiap lagu dalam album ini mencerminkan perjalanan emosional yang kompleks. Salah satu lagu andalan, "Voicenotes," mengekspresikan rasa rindu terhadap seseorang yang telah pergi. "Lagu ini menggambarkan bagaimana kita sering terjaga di malam hari, mendengarkan pesan suara lama dari orang yang kita cintai," jelasnya. Melodi dalam lagu ini mengingatkan pada standar jazz klasik, memberikan nuansa nostalgia yang mendalam.
Dari kondisi stagnasi yang dialami, Wills mendapatkan pelajaran berharga tentang menghadapi tekanan dalam berkarya. "Saya belajar untuk tidak terlalu membebani diri sendiri dan terus maju meskipun ada hambatan," tuturnya. Poin penting dalam proses perpindahannya adalah menikmati momen dan membiarkan kreativitas mengalir dengan bebas. Dia menggarisbawahi pentingnya pengalaman ini dalam mengembangkan kemampuan artistiknya.
Karya yang Menyentuh
Album Speak bukan hanya sekadar kumpulan lagu, tetapi juga narasi yang bisa dipahami banyak orang. Wills mengungkapkan rasa senang dan berterima kasih atas kehadiran pendengar yang mendukung karya-karyanya. Album ini mengikuti kesuksesan debutnya yang sebelumnya, Breathe, yang telah mendapatkan lebih dari 450 juta streaming di seluruh dunia. Selain itu, single "Traingazing" dari album perdana sempat menjadi viral di media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Dengan niche yang diambilnya, Wills menunjukkan kematangan dalam berkarya. Dia berusaha untuk mendekatkan pendengar dengan emosi dan cerita di balik setiap lagu. "Saya ingin membuat musik yang tidak hanya enak didengar, tetapi juga menjangkau dan memahami pengalaman hidup orang lain," imbuhnya.
Prospek Masa Depan
Dengan perilisan album Speak, Sam Wills menunjukkan bahwa dia bukan hanya penyanyi, tetapi juga seorang pengamat kehidupan yang tajam. Dia berharap karya ini dapat menjangkau banyak pendengar dan memberikan mereka ruang untuk merenung serta merasakan emosi yang tersemat dalam lagu-lagunya.
Ke depannya, Wills berencana untuk terus mengeksplorasi dan menantang batasan-batasan genre musik yang ada. Dia menekankan bahwa proses kreatif adalah perjalanan yang tidak akan pernah berhenti, dan setiap album yang ia buat akan memiliki cerita dan makna tersendiri. Melalui karya-karyanya, dia ingin mengajak pendengar untuk terus berkarya, berproses, dan menemukan makna dalam setiap langkah kehidupan.
Source: www.medcom.id
