Hindia Luncurkan Soundtrack Film Dopamin, Memikat Hati Penonton

Sutradara Teddy Soeriaatmadja mengonfirmasi bahwa lagu “Everything U Are” yang ditulis oleh musisi Hindia, atau Baskara Putra, akan menjadi bagian dari soundtrack film terbaru berjudul Dopamin. Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers peluncuran cuplikan resmi film, di mana Teddy menjelaskan bahwa pilihan lagu tersebut sudah ada dalam pikirannya bahkan sebelum proses penyuntingan film dimulai.

Teddy menilai bahwa lagu “Everything U Are” sangat cocok untuk menggambarkan dinamika energi dalam hubungan pasangan suami istri, Malik dan Alya, yang diperankan oleh Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon. “Saya pikir lagu itu bisa mencerminkan energi yang saling tarik-menarik di antara pasangan suami-istri,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip pada Kamis, 16 Oktober.

Pengalaman Teddy dalam menciptakan film sering kali dipengaruhi oleh musik. Selama proses penulisan skenario, ia cenderung mendengarkan lagu-lagu yang bisa membantu menyalurkan kreativitasnya. Misalnya, saat menulis film sebelumnya yang berjudul Mungkin Kita Perlu Waktu, ia juga mendengarkan lagu “Nocturne” karya Frederic Chopin. Ia menemukan bahwa mendengarkan musik membuatnya lebih produktif dalam proses kreatif.

Lagu “Everything U Are” dikenal sebagai sebuah karya yang membawa makna mendalam tentang penerimaan diri dan cinta tanpa syarat. Dalam konteks film Dopamin, Teddy merasa bahwa lagu tersebut sangat relevan dengan perjalanan emosi karakter Malik dan Alya. “Ini adalah satu keindahan yang terjadi saat proses uji coba di meja editor, di mana lagu itu seolah sudah paling cocok untuk film,” tambahnya.

Film Dopamin, yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 13 November 2025, mengangkat kisah dramatis tentang hubungan suami istri. Selain itu, film ini juga akan diputar perdana pada acara penutup Jakarta Film Week 2025 yang akan digelar pada 26 Oktober.

Penggunaan lagu-lagu yang bermakna dalam film menjadi trend yang semakin populer di industri film Indonesia. Para sutradara, seperti Teddy, mulai mengeksplorasi hubungan antara musik dan narasi film secara lebih mendalam. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman menonton, tetapi juga membawa penonton lebih dekat kepada emosi karakter yang ditampilkan.

Melalui kolaborasi ini, kolaborasi antara Hindia dan Teddy Soeriaatmadja menunjukkan bagaimana seni dalam bentuk suara dapat berfungsi sebagai penggerak emosi dalam sebuah cerita. Di era di mana soundtrack sering kali menjadi salah satu elemen penjual bagi sebuah film, pilihan lagu yang tepat menjadi krusial untuk mendukung alur cerita yang diinginkan.

Penerimaan audiens terhadap lagu-lagu yang dipilih dalam film juga menjadi salah satu indikator keberhasilan film tersebut. Penggunaan musik yang tepat dapat menciptakan suasana yang mendukung tema cerita dan memperdalam ikatan penonton dengan karakter yang mereka saksikan.

Dalam hal ini, film Dopamin tampaknya akan menonjol tidak hanya dari segi cerita, tetapi juga dari sisi musik yang mendukungnya. Dengan soundtrack yang cermat dan berarti, bisa jadi film ini akan menggugah emosi penonton dan meninggalkan kesan mendalam setelah menontonnya.

Sebagai catatan tambahan, masyarakat semakin menunggu kabar tentang film ini, mengingat kualitas penampilan aktor dan keseluruhan tema yang diangkat. Ketergantungan pada musik dalam produksi film menjadi bagian integral yang kian diakui. Ini jelas menunjukkan masa depan cerah bagi industri film di Indonesia, di mana kolaborasi antara berbagai elemen seni dapat menciptakan karya yang lebih bermakna dan berkesan.

Source: mediaindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button