Lisa Mariana Santai Ditetapkan Jadi Tersangka, Publik Bereaksi Keras

Kuasa hukum Lisa Mariana, John Boy Nababan, mengonfirmasi bahwa kliennya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Penetapan ini dilakukan oleh Bareskrim Polri pada malam tanggal 19 Oktober 2025, dan menjadi perhatian publik karena melibatkan nama besar politik di Indonesia.

Dalam keterangan persnya, John Boy menyatakan bahwa Lisa tetap tenang dan bersikap kooperatif menghadapi proses hukum ini. “Respon dia santai dan dia menyatakan akan menghadapi permasalahan ini. Karena ini kan masih butuh pembuktian bahwa dirinya melakukan pencemaran nama baik,” ungkap John Boy saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/10/2025).

John Boy menekankan pentingnya proses hukum yang sedang berjalan. Ia menegaskan bahwa Lisa akan menghormati proses tersebut dan siap memenuhi panggilan pemeriksaan dari penyidik. “Yang pasti dia menghargai proses yang sudah berjalan di Siber Bareskrim. Dia juga menyatakan akan siap menaati proses hukum,” tambahnya.

Lisa Mariana sebelumnya sempat mengklaim memiliki hubungan dengan Ridwan Kamil, yang ia anggap nyata dan bukan sekadar imajinasi. Tingkah laku ini, menurut kuasa hukumnya, bukanlah tindakan yang dibuat-buat. “Klien kami tidak sedang halusinasi kenal dan dekat dengan mantan gubernur Jawa Barat itu. Ini hal real terjadi, jadi saya rasa hal ini tidak perlu diramaikan lagi,” jelasnya.

Pengacara juga menyampaikan informasi bahwa meskipun jadwal pemeriksaan telah ditentukan, Lisa mengaku sakit sehingga pemeriksaan terpaksa ditunda. Pemeriksaan ulang dijadwalkan berlangsung pada 23 atau 24 Oktober mendatang. Kombes Pol Rizki Agung Prakoso, Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri, sebelumnya mengonfirmasi penetapan tersangka ini dan berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini.

Kasus ini menarik perhatian banyak pihak karena menghubungkan nama pribadi dan aspek reputasi dari seorang mantan pejabat publik. Pencemaran nama baik yang dituduhkan dapat berimplikasi luas, terutama bagi karier politik dan perkenalan figur publik di Indonesia.

Selain itu, pernyataan-pernyataan Lisa tentang hubungan pribadinya dapat menambah kompleksitas dalam proses hukum. Masyarakat saat ini tengah menunggu dengan seksama bagaimana perkembangan perkara ini dan bukti-bukti apa yang akan disajikan oleh kedua belah pihak.

Dalam konteks lebih luas, kasus ini tidak hanya berkaitan dengan konflik personal, tetapi juga mencerminkan dinamika dalam masyarakat yang semakin terbuka terkait isu-isu hukum, reputasi, dan media sosial. Publik menjadi lebih aware akan bagaimana pernyataan pribadi dapat berujung pada masalah hukum, terutama dalam era digital di mana informasi dapat tersebar dengan cepat.

Sementara itu, banyak yang meminta agar proses hukum tetap berjalan dengan transparansi dan keadilan. Penetapan tersangka ini menjadi tantangan bagi sistem hukum Indonesia dalam memberikan perlindungan yang adil baik bagi individu maupun publik. Dengan adanya penyidikan yang sedang dilakukan, diharapkan proses ini dapat memunculkan kejelasan dan kebenaran di balik segala tuduhan yang ada.

Bagi Lisa Mariana, langkah selanjutnya adalah menghadapi proses hukum dengan sikap kooperatif dan berusaha membuktikan bahwa tindakan yang diambilnya tidak melanggar hukum. Sementara publik menantikan hasil dari pemeriksaan mendatang dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi reputasi serta masa depan para pelaku yang terlibat.

Source: www.beritasatu.com

Exit mobile version