Dimas Anggara, aktor ternama Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengejutkan saat melakukan peran sebagai zombi dalam film Abadi Nan Jaya. Awalnya, ia menganggap remeh tantangan yang dihadapi, namun setelah terjun langsung, ia menyadari kompleksitas dan kesulitan yang menyertainya. Dalam konferensi pers yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan, Dimas berbagi pengalamannya yang tampaknya jauh lebih menantang daripada sekadar berdandan sebagai makhluk menakutkan.
Peran ini awalnya menarik minatnya, terutama setelah mempelajari skrip. Dalam benaknya, menjadi zombi terdengar seru dan menantang. "Awalnya tuh pas dikasih, pas baca skrip… ‘Oh, seru nih zombi. Wah, ambil, sikat.’ Begitu jadi zombi, tobat, gils," ungkap Dimas. Antusiasme ini terhambat oleh realita bahwa peran zombi membutuhkan ketahanan fisik yang luar biasa.
Dimas menjelaskan bahwa tantangan utamanya adalah membangun karakter. Saat berperan sebagai manusia, ia dapat mendiskusikan latar belakang dan motivasi tokoh, tetapi saat menjadi zombi, semua ini tidak lagi relevan. "Pas jadi manusia tuh kayak, ‘Oke pak, ini backgroundnya kayak gimana sih?’ kita masih diskusi segala macam. Begitu jadi zombi, apa backgroundnya? Kan enggak ada," jelasnya. Perubahaan karakter ini membuat seluruh energinya habis terfokus pada gerak fisik.
Terungkap bahwa peran sebagai zombi adalah salah satu yang paling melelahkan secara jasmani bagi Dimas. "Physically sih jauh lebih capek, capek banget," ujarnya. Ia menambahkan bahwa proses syuting untuk satu adegan yang kompleks bisa berlangsung selama beberapa hari, demi mencapai hasil maksimal. Ini menunjukkan tingkat dedikasi yang diperlukan untuk menciptakan pengalaman visual yang menakutkan dalam film ini.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat, Dimas merasa bersyukur karena proses produksi film ini berjalan dengan profesional. Ia menilai jadwal kerja yang jelas dari sutradara Kimo Stamboel memudahkan para aktor untuk mengatur energi dan menjalani adegan-adegan berat. "Proses produksi berjalan sangat profesional," ujarnya, memberikan pujian pada manajemen waktu dan teknik pengambilan gambar yang rapi.
Film Abadi Nan Jaya sendiri merupakan proyek ambisius yang hadir dengan konsep baru dalam genre horor. Mengangkat tema zombi, film ini diharapkan dapat memberikan nuansa yang segar dan menegangkan bagi penonton. Dengan kebangkitan kembali sub-kultur zombi dalam media, film ini berusaha menghadirkan cerita yang mendalam dan visual yang mengesankan.
Dimas Anggara bukanlah satu-satunya yang mengalami kesulitan dalam memerankan tokoh zombi; banyak aktor lain di industri film yang juga menghadapi tantangan serupa. Karakter zombi sering kali lebih mengandalkan gerakan fisik dan efek visual menakutkan daripada dialog. Ini merupakan buktinya bahwa dunia film tidak selalu glamor, dan sering kali menyimpan tantangan berat yang harus dihadapi para pemain.
Film Abadi Nan Jaya dijadwalkan tayang di platform streaming Netflix, memberikan harapan bagi penonton untuk menikmati konsep serta visual yang telah dibangun dengan baik. Dimas Anggara, dengan segala dedikasi yang telah dikeluarkannya, tentu akan menjadi salah satu daya tarik utama film ini. Tidak hanya sekadar menampilkan wujud menakutkan, tetapi juga menghadirkan karakter yang penuh perjuangan dan daya tarik tersendiri.
Dengan peluncuran film ini, penonton Antusias menantikan bagaimana Dimas Anggara dan timnya mampu menghidupkan karakter zombi di layar lebar. Mengingat dedikasinya yang tinggi, tidak diragukan lagi bahwa penampilan Dimas akan menjadi sorotan di kalangan penikmat film horor.
Source: www.suara.com
