Dustin Tiffani Ungkap Kisah Pahit Ditipu Beli Mobil Bekas Rp200 Juta Amblas

Komika Dustin Tiffani baru-baru ini mengungkapkan pengalaman pahitnya menjadi korban penipuan dalam transaksi jual beli mobil bekas, yang membuatnya kehilangan uang sebesar Rp200 juta. Pengalaman ini diceritakannya dalam sebuah podcast bersama Gofar Hilman, yang menunjukkan sisi lain dari kehidupan Dustin yang tidak secerah penampilannya di panggung komedi.

Semuanya bermula ketika Dustin memutuskan untuk membeli sebuah Honda Jazz 2019 dengan harga menarik, yaitu Rp120 juta. Penjualnya tampak meyakinkan, lengkap dengan surat-surat kendaraan yang terlihat asli, seperti STNK dan fotokopi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Dengan tergiur oleh penawaran tersebut, Dustin menyerahkan uang muka sebesar Rp100 juta dan mulai mengendarai mobil itu selama tiga bulan tanpa kecurigaan.

Namun, saat Dustin mencoba menagih BPKB asli, yang merupakan dokumen penting dalam kepemilikan kendaraan, penjual mulai menghilang. “Dia ngilang-ngilang terus setiap kali saya tagih,” ungkapnya. Keadaan ini membuat Dustin merasa tidak nyaman, namun harapan untuk mendapatkan dokumen tetap ada.

Menariknya, penjual tersebut malah meminta pinjaman tambahan sebesar Rp30 juta dengan alasan darurat. Dustin, yang masih percaya akan transaksi yang baik, lalu memberikannya. Setelah melunasi semua kewajiban finansialnya, Dustin berharap penjual akan menepati janji dan menyerahkan BPKB. Alhasil, penjual itu menghilang begitu saja dan upaya Dustin untuk menghubunginya gagal total.

Langkah selanjutnya yang diambil Dustin adalah mendatangi kediaman penjual dengan pengacara. Namun, jawaban yang didapatkan selalu sama, penjual tidak berada di rumah. Keterangan terakhir yang diterima Dustin sangat tidak masuk akal, membuatnya semakin bingung dan terpuruk.

Sayangnya, dalam keadaan tersebut, Dustin juga harus menghadapi kenyataan pahit lainnya. Mobil yang digunakannya ditarik oleh debt collector. “Saya sudah melaporkan ke pihak berwajib di Jakarta Selatan, tetapi orangnya tidak bisa ditemukan. Akhirnya saya merasa pasrah, karena tidak ada solusi,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Pengalaman Dustin ini menjadi sebuah pengingat bagi masyarakat akan canggihnya modus penipuan dalam dunia jual beli kendaraan bekas. Kejadian ini bukan hanya menimpa Dustin, melainkan juga banyak orang lain yang mungkin menghadapi situasi serupa. Sangat penting untuk selalu melakukan pengecekan lebih mendalam sebelum melakukan transaksi, terutama yang melibatkan sejumlah uang besar.

Dustin berharap kisahnya dapat menjadi pelajaran berharga bagi orang lain untuk lebih berhati-hati dalam transaksi jual beli, terutama kendaraan bekas. Dia menyarankan agar calon pembeli tidak mudah tergiur dengan harga yang terlalu murah dan selalu memverifikasi keaslian dokumen dari penjual.

Kejadian ini menunjukkan bahwa penipuan dengan modus tersebut bisa saja terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, tanggung jawab pun ada di pihak calon pembeli untuk cermat dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Dalam dunia yang semakin modern, kehati-hatian dalam setiap langkah transaksi sangat dibutuhkan guna menghindari kerugian besar yang dapat dialami oleh banyak orang.

Source: www.suara.com

Exit mobile version