Kabar duka datang dari dunia maya, di mana Jerome Polin, seorang influencer dan pendidik terkenal, kehilangan ayahnya, Marojahan Sintong Sijabat. Pria yang dikenal sebagai sosok inspiratif bagi banyak orang ini meninggal dunia pada Kamis, 30 Oktober 2025, setelah mendapatkan perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Surabaya. Berita mengecewakan ini disampaikan oleh kerabat Jerome melalui unggahan di Instagram, menambah kesedihan mendalam yang dirasakan oleh keluarga dan pengikutnya.
Sebelum kepergian sang ayah, Jerome sempat mengabarkan kepada netizen mengenai kondisi kritis yang dialami Marojahan. Ia meminta doa agar ayahnya diberikan kesembuhan, sebuah permohonan yang resonan dengan banyak penggemar dan sahabat. Melalui Instagram Story, Stefani Sijabat, salah satu kerabatnya, menulis pesan penghormatan, “Selamat jalan Ito,” menunjukan kedalaman rasa kehilangan yang mereka alami.
Jerome, yang dikenal aktif di media sosial, mengungkapkan rasa putus asanya saat harus terbang ke Surabaya untuk membantu merawat ayahnya. “Hari ini aku harus ke Surabaya, jadi beberapa kegiatan saya terpaksa saya pending. Terima kasih banyak atas pengertian kalian,” katanya dalam sebuah unggahan. Kedisiplinan dan tanggung jawabnya sebagai seorang anak terlihat begitu kuat di saat yang sulit ini.
Dalam unggahan tersebut, Jerome terlihat menangis dengan penuh emosi di samping ranjang tempat ayahnya dirawat. Momen tersebut menggambarkan betapa dalamnya ikatan emosional antara mereka. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi yang merinci sakit yang diderita Marojahan sebelum ia tak sadarkan diri.
Kepergian Marojahan Sintong Sijabat bukan hanya memberikan duka bagi keluarganya tetapi juga bagi banyak pengikut Jerome. Ia dikenal sebagai figur keluarga yang hangat dan suportif dalam menggapai impian. Melalui konten-konten yang dihadirkannya, Jerome tidak hanya menginspirasi generasi muda untuk belajar, tetapi juga menggugah semangat untuk menghargai nilai-nilai keluarga.
Keluarga besar dan sahabat Jerome kini berkumpul memberikan dukungan di tengah kesedihan yang mendalam. Banyak yang menjadikan kesempatan ini untuk memperkuat tali silaturahmi dan berbagi kenangan indah bersama Marojahan. Saluran media sosial pun menjadi tempat berekspresi bagi banyak orang untuk memberikan ucapan belasungkawa dan dukungan kepada Jerome dan keluarganya.
Dalam menghadapi kehilangan ini, pihak Jerome belum memberikan keterangan resmi mengenai rencana pemakaman atau upacara penghormatan terakhir bagi Marojahan. Ini menandakan betapa mendalamnya rasa kehilangan yang dialami oleh orang-orang terdekat.
Kabar duka ini menjadi pengingat bahwa kehidupan sangatlah berharga dan setiap momen dengan orang yang kita cintai harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Meski pandemi dan kesibukan sering kali menyita waktu, dukungan kepada orang terkasih tetap menjadi prioritas.
Sebagai influencer dan tokoh publik, Jerome juga menjadi sorotan, diharapkan dapat menghadapi masa sulit ini dengan keteguhan. Semoga pengalaman ini menjadikannya lebih menghargai keluarga dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Beberapa penggemar berharap Jerome tetap dapat melanjutkan kontribusinya dalam dunia pendidikan dan memberikan pesan positif kepada pengikutnya meskipun dalam keadaan berduka.
Industri media sosial dan pendidikan kini berduka atas kepergian seorang figur yang dikenal akan komitmennya dalam edukasi dan kepedulian keluarga. Dengan kepergian Marojahan, banyak yang merasa kehilangan salah satu sumber inspirasi yang membawa energi positif. Kabar duka ini membawa harapan bahwa setiap orang dapat mengenang dan menghargai hubungan dengan keluarga, serta kehidupan yang dijalani dengan penuh cinta dan dukungan.
Source: www.beritasatu.com





