Aktor Deva Mahenra kembali menjadi sorotan dengan perannya sebagai Aris dalam serial terbaru berjudul “Ipar Adalah Maut.” Dalam acara screening yang diadakan di MD Place, Jakarta, Deva mengungkapkan bahwa karakter Aris kali ini akan menunjukkan sisi yang belum pernah terlihat di versi filmnya. “Pengembangan secara cerita pasti ada karena ruangnya luas banget. Kita compare medium yang 1,5 jam (film Ipar adalah Maut) sama medium yang berpuluh-puluh episode,” jelasnya, menekankan bahwa penonton akan mendapatkan lebih banyak kedalaman karakter.
Serial “Ipar Adalah Maut” diharapkan menjadi sebuah eksplorasi yang lebih mendalam terhadap cerita dan karakter. Deva menambahkan, ada sisi Aris yang di film tidak terungkap, dan sekarang bisa menggali lebih dalam melalui format serial. Ini menjadi kesempatan bagi penonton untuk mengenal lebih dekat karakter kompleks yang dia perankan.
Serial ini juga dibintangi oleh Tatjana Saphira sebagai Nisa dan Nicole Parham yang berperan sebagai Rani. Keduanya diharapkan dapat membawa dinamika baru dalam kisah perselingkuhan yang sudah populer ini. Sementara itu, sutradara Hanung Bramantyo kembali mengarahkan proyek ini setelah sukses di versi film yang ditayangkan pada tahun 2024 dan berhasil menarik lebih dari 4,7 juta penonton.
Kisah “Ipar Adalah Maut” menggambarkan pernikahan yang tampak ideal, namun tersimpan rahasia dan pengkhianatan. Cerita berfokus pada Aris, suami yang dikenal setia, yang terjerat dalam hubungan terlarang dengan adik iparnya, Rani. Hubungan ini berawal dari tatapan singkat dan cepat berkembang menjadi perselingkuhan yang dapat mengguncang fondasi keluarga. Drama ini menggarisbawahi bagaimana keinginan dan kebohongan bisa menghasilkan konsekuensi besar.
Dengan format serial, penonton akan disuguhkan konten yang lebih padat dan lebih terperinci daripada sekadar film berdurasi 1,5 jam. Hal ini memberi ruang lebih untuk mengeksplorasi karakter-karakter dalam cerita dan dinamika antar mereka. Di hari penayangan perdananya, yang dijadwalkan pada 3 November 2025 pukul 19.30 WIB di MDTV, penonton akan langsung disajikan dengan tiga episode pertama.
Barisan pemainnya juga mengesankan dengan kehadiran aktor-aktor pendukung berkualitas, seperti Alesha, Fadilah Kurniawan, dan Ayu Dyah Pasha. Mereka semua diharapkan dapat menambah kekuatan drama yang kompleks ini.
Hanung Bramantyo, sebagai sutradara terkemuka Indonesia, telah berpengalaman dalam menggarap proyek-proyek besar, sehingga harapannya adalah “Ipar Adalah Maut” dapat menghadirkan kualitas sinematik yang tinggi. Dia juga bekerja sama dengan Sanjeev Ram Kishan, yang dikenal dengan sinetronnya yang sukses, untuk memastikan bahwa hasil akhir memuaskan baik bagi penonton maupun kritikus.
Melihat antusiasme publik terhadap film “Ipar Adalah Maut,” diramalkan bahwa serial ini pun akan sukses meraih perhatian banyak penonton. Dengan tema yang relevan serta karakter yang berkembang dengan lebih mendalam, “Ipar Adalah Maut” diharapkan tidak hanya menjadi tontonan yang menghibur, tetapi juga dapat memberikan refleksi tentang realitas dalam hubungan keluarga dan pernikahan.
Dengan segudang harapan dan pertanyaan yang akan terjawab, serial ini dijadwalkan tayang perdana pada awal bulan depan, memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk menyaksikan pengembangan karakter Aris dan akankah mereka akan mengalami kejutan lain dari alur ceritanya. Penonton bisa menantikan sensasi yang ditawarkan “Ipar Adalah Maut” dan merasakan ketegangan serta emosi yang menyertainya.
Source: mediaindonesia.com
