Penyanyi Andien Aisyah menjadikan aksi plogging sebagai sarana edukasi lingkungan untuk anak-anaknya. Dalam persiapan konser tunggalnya yang berjudul “Suara Asmara”, Andien melibatkan kedua putranya dalam kegiatan memungut sampah sambil jogging di area Car Free Day (CFD) Jakarta. Kegiatan ini tidak hanya sebagai persiapan konser, tetapi sekaligus menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sejak dini.
Andien menekankan pentingnya mencintai lingkungan sebagai tanggung jawab bersama. “Buatku mencintai lingkungan itu adalah sesuatu yang mutlak untuk kita sebagai penduduk bumi,” ujarnya di CFD Jakarta. Ia menjelaskan bahwa judul konsernya mencerminkan cinta yang mendalam, termasuk cinta terhadap bumi. Tindakan nyata seperti plogging menjadi bagian penting dari komitmen Andien untuk memerangi masalah lingkungan, terutama isu sampah yang kerap memicu bencana seperti banjir di Jakarta.
Dari pengalaman pertama plogging di CFD, anak-anak Andien sangat antusias dan menganggap aktivitas tersebut menyenangkan. Mereka tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan, tetapi juga merasakan momen kompetitif dalam mengumpulkan sampah. “Anak-anak tuh rasanya kalau diajak memungut sampah, mereka tuh melihat ini sebagai sesuatu yang fun,” tutur Andien, menggambarkan semangat positif yang ditunjukkan putranya.
Melalui plogging, Andien berharap dapat meningkatkan kesadaran publik terkait pentingnya menjaga lingkungan. Ia percaya bahwa pengalaman langsung lebih efektif dibandingkan hanya teori. “Kami selalu berusaha untuk melibatkan anak-anak supaya mereka juga bisa belajar langsung dari sebuah kegiatan,” kata Andien, menyoroti pentingnya pengajaran melalui pengalaman.
Andien juga menilai anak-anaknya sebagai “edukator yang hebat”. Sifat mereka yang ceplas-ceplos dalam berbicara seringkali mampu menyentuh kesadaran orang dewasa. “Ketika mereka menyuarakan, ‘Mas, jangan buang sampah dong,’ itu kayak orang tuh lebih tersentil,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak dapat menjadi sarana efektif dalam menyebarluaskan pesan peduli lingkungan.
Di rumah, Andien bersama keluarganya telah menerapkan praktik menjaga lingkungan, seperti pemilahan sampah dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai. Mereka rutin membawa tumbler dan bekal makanan dari rumah untuk mengurangi sampah plastik. Dengan cara ini, Andien ingin menekankan bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab yang harus dilakukan setiap orang, dimulai dari keluarga.
Kegiatan plogging yang dilakukan Andien dan keluarganya menjadi contoh nyata bagaimana mengajarkan anak-anak untuk mencintai lingkungan. Aksi ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang tua lain untuk mengajak anak-anak mereka aktif berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dalam jangka panjang, Andien berharap tindakan sederhana ini dapat menciptakan perubahan yang lebih besar.
Dengan menggunakan momen CFD sebagai platform edukasi, Andien menggabungkan seni dan kesadaran lingkungan, menunjukkan bahwa aksi nyata bisa dilakukan di mana saja. Dia berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan anak-anak, serta masyarakat luas, dalam menjaga bumi melalui tindakan-tindakan kecil namun signifikan.
Melalui inisiatif ini, Andien tidak hanya mempersiapkan konsernya, tetapi juga menciptakan generasi yang lebih sadar lingkungan. Edukasi lingkungan di tingkat keluarga dan masyarakat menjadi langkah awal menuju keberlanjutan yang diharapkan dapat menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap bumi mereka.
Source: mediaindonesia.com





