Raisa Bicara Masa Lalu: ‘Tanpa Dia, Aku Baik-Baik Saja’ – Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Penyanyi Raisa menjadi sorotan saat tampil di Jazz Goes to Campus, pada Minggu, 9 November 2025. Dalam acara yang diadakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, ia tidak hanya menghibur dengan lagu-lagu hits, tetapi juga berbagi cerita mendalam mengenai perpisahan.

Sejak kabar perpisahannya dengan Hamish Daud mencuat, lirik-lirik lagu Raisa seakan merefleksikan pengalaman pribadinya. Penonton hadir dengan dukungan penuh, menciptakan suasana yang hangat dan mendukung. Dalam penampilan tersebut, Raisa membawakan beberapa lagu terkenal, seperti “Terserah”, “Serba Salah”, dan “Jatuh Cinta”. Namun, saat ia memperkenalkan lagu berikutnya, suasana menjadi lebih intim.

Raisa berbagi tentang fase yang dilalui seseorang ketika menghadapi perpisahan. Dia mengaku, pada awalnya, perpisahan membuat seseorang merasa tertekan. Rasa ingin kembali sering kali muncul dalam benak, mengingat waktu-waktu indah bersama mantan kekasih. “Saat pertama, masih stres. Setiap hari kita menutup mata, kita berpikir, kalau suatu saat kembali lagi gimana?” kata Raisa.

Namun, ia menekankan bahwa penerimaan adalah kunci untuk mengatasi rasa sakit tersebut. “Keikhlasan menolong seseorang untuk tidak terjebak dalam dendam,” ujarnya. Raisa percaya bahwa seiring waktu, seseorang mulai memahami perspektif mantan pasangan, yang bisa membantu proses move on.

“Kalau kita sudah paham dari sisi dia, mungkin ada alasan-alasan dia juga,” imbuhnya. Proses ini membantu seseorang untuk lebih mudah melepaskan dendam dan menerima kenyataan. Raisa melanjutkan, “Sampai kita udah belajar hidup tanpa dia, kita sampai di suatu ruang di mana ‘rasanya udah tiga hari enggak mikirin dia’.”

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa waktu dapat membantu seseorang untuk menyembuhkan luka. Dia berandai-andai mengenai kemungkinan untuk merajut kembali hubungan, tetapi merasa bahwa saat ini ia baik-baik saja. “Berandai-andai dia kembali lagi, kayaknya udah enggak. Sejauh ini tanpa dia, aku oke-oke aja,” ungkap Raisa.

Pernyataan ini mencerminkan tingkat kedewasaan dan penerimaan Raisa terhadap situasi hidupnya. Dia menegaskan bahwa ikhlas adalah bagian penting dari proses penyembuhan. “Jangan-jangan inilah namanya ikhlas,” ujarnya, menciptakan resonansi dengan banyak orang yang mungkin mengalami hal serupa.

Saat Raisa melanjutkan penampilannya dengan lagu “Bila”, penonton terlihat larut dalam emosi yang dibawakan. Penampilan tersebut tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi pengingat akan perjalanan emosional yang biasanya dialami banyak orang saat berpisah. “Pokoknya lagu ini buat kalian semua yang ternyata setelah berpisah, kok makin cantik, ya,” serunya, disambut tepuk tangan meriah.

Persembahan Raisa di Jazz Goes to Campus ini lebih dari sekadar konser. Ini adalah momen refleksi tentang cinta, kehilangan, dan proses penyembuhan setelah perpisahan. Ia berhasil menghubungkan diri dengan penonton melalui cerita yang menyentuh, serta menegaskan bahwa meskipun perpisahan menyakitkan, sering kali ada pelajaran berharga yang bisa dipetik.

Perjalanan Raisa tidak hanya tentang karier musiknya, tetapi juga tentang pengalaman hidup yang berharga. Dengan ketulusan dan keanggunan, ia terus berusaha untuk tidak hanya menjadi penyanyi yang dikenal di industri musik, tetapi juga seorang pendengar yang baik dalam setiap cerita emosional yang dibawakan dalam setiap lagunya.

Baca selengkapnya di: celebrity.okezone.com

Berita Terkait

Back to top button