Amanda Manopo baru-baru ini membagikan pengalaman menegangkan saat syuting film terbarunya, Dusun Mayit. Pengambilan gambar dilakukan di lokasi yang dikenal angker di Gunung Welirang, Jawa Timur. Amanda mengungkapkan nuansa mistis yang kental selama proses syuting, terutama saat berada di goa yang memiliki reputasi seram.
Film ini menuntut para pemain dan kru untuk beradaptasi dengan kondisi fisik yang ekstrem. Amanda menjelaskan bahwa mereka tidak hanya berakting, tetapi juga harus mendaki gunung dan berlari di medan yang sulit. “Kita di sini, fisiknya memang benar-benar harus dijaga,” ujarnya dalam wawancara. Pengambilan gambar dilakukan di area yang jarang dikunjungi, yang membuat suasana semakin menegangkan.
Salah satu pengalaman paling menyeramkan terjadi ketika mereka syuting di goa tersebut. Terdapat larangan tidak tertulis mengenai aktivitas di area itu menjelang malam. “Biasanya tuh kayak maghrib tuh nggak boleh syuting di sana,” kata Amanda. Hal ini menjadi perhatian bagi seluruh kru karena berbagai mitos yang beredar tentang goa tersebut.
Warga lokal pun menghindari goa menjelang malam. Namun, kru film ini harus bertahan di sana dari pagi hingga malam, memberikan tekanan tersendiri. Amanda mengenang momen di mana hujan deras tiba-tiba turun, menyebabkan banjir dan menambah kesan bahwa lokasi itu memang tidak direstui untuk syuting.
Ia juga menceritakan pengalaman mistis yang terjadi saat di goa. Seorang kru yang memiliki kemampuan khusus memberi peringatan padanya untuk tidak mendekati area tertentu. “Perempuan kalau lagi halangan tuh baunya udah beda,” ungkap Amanda, menggarisbawahi pentingnya mengikuti peringatan tersebut.
Ketika disuruh berdiri di titik yang dianggap “gerbang”, Amanda merasakan ketidaknyamanan yang mendalam. “Tiba-tiba aku ada perasaan langsung kayak gak enak gitu,” jelasnya. Meski merasa terganggu, Amanda tetap melaksanakan arahan sutradara. Pengalaman tersebut memberikan pembelajaran bagi dirinya dalam menghadapi tantangan syuting di lokasi-lokasi yang tidak biasa.
Film Dusun Mayit sendiri bercerita tentang empat mahasiswa—Aryo, Yuni, Nita, dan Raka—yang mendaki Gunung Welirang. Petualangan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika Nita menemukan sesajen di sana. Ia jatuh ke telaga dan berubah sikap, mengucapkan kalimat berbahasa Jawa yang misterius.
Kekhawatiran tentang kondisi Nita membuat mereka memutuskan untuk turun. Namun, mereka tersesat dalam perjalanan pulang. Jalan yang mereka lewati seakan berputar di tempat yang sama. Di sinilah mereka bertemu dengan sosok-sosok mistis dan situasi yang semakin sulit.
Dengan bantuan Mbah Surop, seorang kakek yang muncul secara misterius, mereka menyadari bahwa mereka sedang berada di Dusun Mayit. Desa ini dikenal sebagai tempat yang meminta tumbal, dan Nita sudah ditandai sebagai tumbal. Apakah mereka bisa menyelamatkan Nita? Atau apakah mereka akan terjebak selamanya di desa gaib ini?
Film Dusun Mayit dijadwalkan tayang di bioskop pada 31 Desember 2025. Amanda Manopo kini menjadi lebih berhati-hati dalam menjalani proses produksi film, mengingat pengalaman ekstrem yang harus dilaluinya. Dalam dunia perfilman, seringkali tantangan fisik dan mental menjadi bagian dari totalitas akting yang harus dilakukan oleh seorang aktor. Pengalaman Amanda menunjukkan bagaimana produksi film horor tidak hanya memerlukan kemampuan berakting, tetapi juga keberanian dan ketahanan mental.





