
Setiap tahun, konser besar sering kali menarik perhatian penggemar, namun juga menjadi sasaran penipu. Baru-baru ini, penipuan tiket konser Blackpink di Singapura menghebohkan banyak orang. Penipuan ini sudah menyebabkan kerugian lebih dari S$6.000, atau sekitar Rp77 juta, sejak Oktober lalu.
Setidaknya terdapat sebelas kasus resmi yang dilaporkan kepada polisi setempat terkait penipuan ini. Pada 20 November 2025, pihak berwenang mengungkapkan bahwa penipu menggunakan berbagai platform daring, seperti Telegram, Carousell, dan TikTok, untuk menawarkan tiket palsu.
Metode Penipuan yang Digunakan
Penipu melakukan berbagai trik untuk meyakinkan korban. Mereka seringkali mengirimkan tangkapan layar atau video tiket serta struk palsu. Ini membuat korban merasa yakin bahwa mereka membeli tiket asli. Selain itu, penipu juga mengklaim bahwa penjualan tiket adalah terbatas, baik dari segi waktu maupun jumlah.
Setelah menerima pembayaran, para penipu biasanya menyebutkan bahwa tiket tidak dapat dikirim karena adanya masalah. Ketika korban mempertanyakan keberadaan tiket, penipu meminta pembayaran tambahan dengan alasan bahwa transaksi sebelumnya tidak diterima. Hal ini menambah kerugian yang dialami korban.
Peringatan dari Polisi
Polisi Singapura memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak membeli tiket konser dari sumber yang tidak resmi. Mereka menganjurkan agar penggemar hanya membeli tiket melalui platform resmi seperti Ticketmaster. Tiket yang dijual di luar platform tersebut akan dianggap tidak valid dan dapat menyebabkan penonton ditolak masuk ke lokasi acara.
Selain itu, informasi resmi menyebutkan bahwa tiket konser Blackpink di Singapura tidak boleh dipindahtangankan atau dijual kembali. Jika ada yang terbukti membeli tiket bekas, mereka akan ditolak masuk tanpa pengembalian uang. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar pengalaman menonton tidak terganggu oleh penipuan.
Aksi Pihak Berwenang
Untuk mencegah penipuan lebih lanjut, pihak kepolisian telah menghubungi berbagai platform media sosial. Mereka meminta agar daftar tiket bekas dihapus untuk melindungi konsumen. Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mengunduh aplikasi ScamShield yang dapat membantu mereka mengenali dan melaporkan potensi penipuan.
Kasus di Indonesia
Kasus penipuan tiket konser bukan hanya terjadi di Singapura. Di Indonesia, pada konser Blackpink tahun 2023, kerugian penggemar tercatat mencapai Rp172 juta. Fenomena ini menunjukkan bahwa penipuan tiket adalah isu yang perlu diwaspadai di berbagai belahan dunia.
Tindakan Preventif untuk Penggemar
Untuk menghindari menjadi korban penipuan:
- Beli dari Sumber Resmi: Pastikan hanya membeli tiket melalui platform resmi seperti Ticketmaster.
- Verifikasi Informasi: Cek keaslian iklan tiket sebelum melakukan pembelian.
- Hindari Transaksi yang Tidak Aman: Jangan melakukan pembayaran melalui metode yang tidak dapat dilacak atau dipastikan.
- Laporkan Penipuan: Jika menemui tawaran mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang.
Bagi penggemar dan masyarakat umum, kesadaran dan kewaspadaan adalah kunci utama untuk menghindari penipuan tiket konser. Penipuan ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat kesempatan menonton konser idola berubah menjadi pengalaman buruk. Selalu berhati-hati dan pilih sumber yang aman untuk menikmati setiap pertunjukan yang dinanti.
Baca selengkapnya di: lifestyle.bisnis.com




