Film Pelangi di Mars adalah salah satu karya yang menarik perhatian para pencinta sinema tanah air. Film ini merupakan gabungan antara dunia nyata dan animasi 3D, menghadirkan pengalaman baru dalam bercerita. Dari teaser trailer yang telah dirilis, penonton bisa merasakan suasana planet Mars serta berbagai interaksi antara karakter manusia dan robot. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada tahun 2026 dan disutradarai oleh Upi Guava.
Cerita film ini menyoroti kehidupan Pelangi, manusia pertama yang lahir di Mars. Dia tumbuh di tengah robot-robot cerdas dan menerima misi penting untuk menemukan mineral langka demi menyelamatkan Bumi. Film ini tak hanya menyajikan elemen petualangan, tetapi juga menjalin kisah drama keluarga yang emosional. Nuansa ini menjadi daya tarik yang kuat bagi pengunjung bioskop.
Fakta Menarik tentang Film Pelangi di Mars
-
Pengalaman Syuting Panjang
Messi Gusti, yang memerankan karakter Pelangi, memiliki perjalanan syuting yang panjang dan penuh tantangan. Ia mengungkapkan bahwa syuting dimulai saat ia berusia 11 tahun. "Proses shooting itu berlangsung sejak aku kelas 5 SD. Selanjutnya kami melakukan motion capture saat aku kelas 7, dan sekarang aku sudah di kelas 9," ujarnya. Karakter Pelangi pun memiliki kesamaan dengan kepribadian Messi, membuatnya lebih mudah untuk terhubung dengan perannya. -
Tantangan dalam Syuting Menggunakan XR
Dalam proses syuting, Messi menjelaskan bahwa penggunaan teknologi XR (Extended Reality) bukanlah hal yang mudah. "Saat shooting, layar belakang terlihat besar, tapi di depan itu kosong. Aku hanya bisa membayangkan ukuran robot yang ada di dialog," katanya. Tantangan ini menuntutnya untuk berimajinasi tinggi dalam berinteraksi dengan elemen yang belum ada secara fisik di lokasi syuting. -
Produksi Hybrid Menarik
Film ini menggunakan sistem produksi hybrid, yang menggabungkan syuting nyata dan virtual. Hal ini memungkinkan interaksi aktor dengan dunia digital yang diciptakan di studio. Metode ini memberikan nuansa sci-fi yang lebih nyata dan menghadirkan planet Mars dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya di film lokal. Interaksi ini menciptakan suasana yang terasa hidup dan unik. - Riset Visual Sejak 2020
Tim produksi, di bawah arahan Upi Guava, telah melakukan riset visual mendalam sejak tahun 2020. Walaupun syuting tidak dilakukan di luar angkasa, mereka berupaya menciptakan lingkungan Mars yang realistis. Penggarapan ini menunjukkan dedikasi untuk memberikan pengalaman imersif bagi penonton. Hasilnya, detail lingkungan di Mars akan tampak meyakinkan dan menarik perhatian.
Aktor dan Karakter dalam Film
Film ini juga menampilkan deretan aktor ternama seperti Myesha Lin Adeeva, Lutesha, Livy Renata, dan Rio Dewanto. Kehadiran mereka dalam film yang memadukan teknologi canggih dengan cerita yang kuat akan memberikan nilai tambah dalam penampilan. Interaksi antara aktor nyata dan karakter robot yang dianimasikan menghadirkan dinamika baru dalam dunia perfilman Indonesia.
Kesimpulan
Film Pelangi di Mars berpotensi untuk menjadi salah satu pencapaian cinema yang menarik. Dengan kombinasi cerita yang mendalam, teknologi canggih, dan performa para aktor, film ini siap memberikan pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Penonton diharapkan dapat merasakan petualangan yang sekaligus menyentuh sisi emosional mereka. Film ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sebuah karya seni yang mengangkat tema teknologi dan hubungan manusia.





