Fanny Ghassani: Jadi Jenazah Dipocong di Film Riba, Pengalaman Tak Terbayangkan!

Aktris Fanny Ghassani baru-baru ini membagikan pengalaman terguncang saat berperan dalam film horor terbarunya, “Riba”. Dalam film ini, ia harus mengambil peran sebagai jenazah yang dipocong. Meski tidak ada dialog dalam adegan tersebut, Fanny merasakan ketegangan yang luar biasa.

Proses berpocong menjadi sangat menegangkan. Fanny menjelaskan bahwa tubuhnya terikat rapat dengan kain kafan, membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali. Pengalaman ini membawanya pada introspeksi mendalam tentang kehidupan manusia. “Sebenarnya dipocongin itu adalah sebuah perjalanan juga buat aku,” katanya.

Ia menggambarkan rasa tidak berdaya saat berada dalam posisi tersebut. Tangan, kaki, dan badan diikat ketat, serta kepalanya pun dibalut. “Wah ternyata gini ya rasanya menjadi orang yang nggak berdaya,” tambahnya. Awalnya, ia meragukan cerita aktor lain yang mengaku ketakutan saat beradegan pocong, namun saat merasakannya sendiri, panik pun muncul.

Fanny juga menyebut bahwa tantangan memerankan jenazah jauh lebih sulit dibandingkan dengan adegan emosional lainnya, seperti menangis di sinetron. “Kayaknya lebih susah itu deh daripada acting di sinetron nangis,” ungkapnya. Ia menjelaskan, saat makeup selesai dan ia duduk di tempat mayat, perasaan tertekan langsung menghampirinya.

Film “Riba” tidak hanya dibintangi oleh Fanny Ghassani. Dalam proyek ini, terdapat aktris dan aktor ternama lainnya, termasuk Ibrahim Risyad dan Jajan C. Noer. Film ini mengisahkan tentang dampak dari utang dan teror yang dihadapi karakter-karakternya. Dengan pendekatan psikologis dan drama keluarga, “Riba” menghadirkan ketegangan yang luar biasa.

Film ini ditargetkan untuk tayang di bioskop pada 4 Desember 2025. Fanny berharap penonton dapat merasakan ketegangan dan makna dari film ini. Melalui perannya, ia ingin menggugah kesadaran tentang apa arti hidup dan bagaimana kita harus menghargainya.

Dengan latar belakang horor yang kuat, “Riba” menawarkan pengalaman baru dalam genre ini. Film ini berusaha untuk tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membawa pesan moral yang mendalam mengenai utang dan konsekuensinya. Saksikan Fanny dan pemain lainnya dalam perjuangan yang tak terlupakan di layar lebar.

Berita Terkait

Back to top button