Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Ayah Pratama Arhan, pemain bertahan Timnas Indonesia, menghembuskan napas terakhir pada Minggu, 7 Desember 2025. Kepergian almarhum terjadi di Blora, Jawa Tengah, dan diumumkan oleh rekan sesama pemain, Asnawi Mangkualam, melalui Instagram Story.
Asnawi menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang menyentuh hati. “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un. Turut berduka cita, semoga amal ibadah Bapak diterima di sisi Allah SWT,” tulisnya. Ini menunjukkan betapa eratnya hubungan mereka di dalam tim.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, juga mengungkapkan rasa duka atas kepergian ayah Pratama Arhan. Ia memberitahukan waktu dan tempat wafatnya almarhum serta menyampaikan doa untuknya. Indra berharap agar amal ibadah almarhum diterima oleh Tuhan dan diberikan tempat yang terbaik.
Sebelum kabar duka ini beredar, unggahan terakhir Pratama Arhan pada 13 November 2025 menjadi perhatian publik. Dalam foto itu, ia tampil bersama kedua orang tuanya, menunjukkan kebahagiaan. Tanpa caption, ia hanya menambahkan emoji hati putih yang menunjukkan rasa sayang dan hormat kepada orang tua.
Dengan kepergian ayahnya, publik sepak bola Indonesia memberikan dukungan kepada Arhan. Pemain yang kini membela Bangkok United ini mendapat banyak komentar positif dari penggemar yang memberikan doa. Mereka berharap Arhan tetap kuat dan tabah menghadapi kehilangan ini.
Duga cita datang dari banyak pihak, tidak hanya dari teman-teman di media sosial, tetapi juga dari masyarakat luas yang mengenal Arhan. Terlihat bahwa kebersamaan dan kemandekan sosial di kalangan penggemar semakin kuat dalam momen sulit ini.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Arhan atau keluarganya, dukungan dari publik tidak pernah padam. Komentar-komentar yang membanjiri unggahan terakhir Arhan menjadi sarana bagi mereka untuk berbagi rasa.
Menjadi perhatian di dunia sepak bola, Pratama Arhan dikenal bukan hanya karena kemampuannya di lapangan, tetapi juga sikapnya di luar lapangan. Ini menjadikan kepergian ayahnya terasa begitu mendalam, tidak hanya bagi Arhan, tetapi bagi banyak orang yang mengenalnya.
Dalam situasi seperti ini, dukungan dari teman-teman, keluarga, dan masyarakat sangatlah penting. Hal ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap kesedihan, selalu ada harapan dan kekuatan yang bisa ditemukan dalam kebersamaan.
Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. Kepergian Sutrisno bin Raji, ayah Pratama Arhan, akan dikenang oleh banyak orang. Saat ini, Arhan menghadapi masa sulit, tapi dengan dukungan dari publik, diharapkan ia bisa menemukan kekuatan untuk melanjutkan langkahnya di dunia sepak bola.
Duka cita yang mendalam ini mengingatkan kita semua akan pentingnya peran orang tua dalam kehidupan anak-anak mereka. Keluarga tetap menjadi landasan sendi keharmonisan dan perkembangan anak, termasuk dalam dunia olahraga. Dengan segala doa dan harapan, semoga Arhan dapat terus melangkah maju meskipun dalam keadaan kehilangan yang mendalam.
