Video yang diunggah di TikTok menjadi sorotan setelah seorang oknum menghina orang Sumba. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa orang Sumba merupakan “orang gila kampung”. Hal ini memicu kemarahan dari publik, termasuk penyanyi Marion Jola, yang merasa tidak terima dengan penghinaan tersebut.
Marion Jola, yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyatakan melalui komentar bahwa pernyataan tersebut sangat tidak pantas. Ia menegaskan bahwa siapapun yang menghina orang Sumba adalah tidak menghormati suku dan budaya yang memiliki kekayaan sendiri. Melalui media sosial, Marion mengekspresikan ketidakpuasannya, “Siapa yang berani bilang orang Sumba isinya orang gila kampung semua?”
Erika Carlina, yang pertama kali membagikan video tersebut, juga mengungkapkan kemarahan. Ia menjelaskan betapa pentingnya pengasuh anaknya, yang berasal dari Sumba. Erika menekankan, “Kalo mau hujat aku, hujat aku aja. Tapi jangan bawa-bawa pengasuh Andrew,”. Hal ini menunjukkan rasa solidaritasnya terhadap orang yang dijadikan sasaran hinaan.
Erika menegaskan bahwa pengasuhnya adalah sosok yang baik dan telah menunjukkan dedikasi untuk merawat anaknya. Ia berusaha menjelaskan bahwa brau persepsi negatif yang dihadapi oleh pengasuh tersebut tidak mencerminkan karakter asli orang Sumba. “Saya merasa dia orang baik. Sekali lagi saya tegaskan, orang Sumba itu orang baik,” ujarnya.
Video ini telah menyebabkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Banyak yang merasa bahwa penghinaan terhadap suku tertentu adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya, seperti penghinaan terhadap suku Sunda yang diakibatkan oleh seorang YouTuber, Resbob, yang kini telah ditangkap.
Kecaman terhadap oknum dalam video viral tersebut terus mengalir. Banyak netizen yang mengutuk pernyataan yang dianggap diskriminatif dan rasis. Beberapa dari mereka bahkan mendukung tindakan Erika Carlina yang ingin mencari tahu identitas oknum tersebut dan meminta bantuan dari netizen lainnya.
Perdebatan ini menggugah kembali isu sensitif mengenai perihal rasisme dan penghinaan terhadap suku di Indonesia. Suku Sumba, yang dikenal dengan kebudayaannya yang kaya, kini menjadi korban cemoohan yang tidak seharusnya mereka terima. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menghormati setiap suku dan budaya, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghargai.
Pesan-pesan dari Marion Jola dan Erika Carlina membawa harapan akan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu seperti ini. Keduanya menegaskan bahwa tidak ada satu pun suku yang pantas untuk diejek atau dihina. Setiap orang, terlepas dari asal usulnya, memiliki hak untuk dihargai dan diperlakukan secara adil.
Media sosial menjadi alat yang kuat untuk mengadvokasi perubahan sosial. Dalam hal ini, suara Marion Jola dan Erika Carlina dapat dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap rasisme. Diharapkan, peristiwa ini membawa dampak positif dalam mendorong kesadaran akan pentingnya penghormatan terhadap perbedaan dalam masyarakat.
Sikap saling menghargai dan menjadi mendukung satu sama lain adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan harmoni. Dengan berbagi pandangan dan memahami satu sama lain, masyarakat bisa lebih memahami dan berempati terhadap sesama. Penghinaan seperti ini harus dihentikan, dan langkah awalnya adalah dengan melakukan edukasi tentang keberagaman.





