
Kembali menjadi sorotan publik, Rizky Billar menghadapi insiden yang melibatkan ujaran kebencian di media sosial. Pesan yang diterimanya datang dari seorang wanita yang diduga merupakan istri anggota kepolisian. Rizky menganggap tindakan ini sebagai serangan pribadi yang melanggar batas kesopanan.
Peristiwa ini mulai terungkap ketika Rizky Billar membagikan pengalaman buruknya di Instagram. Pesan yang ia terima berisi makian dan tudingan yang menyinggung kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kasus KDRT yang pernah melibatkan Rizky menjadi perbincangan hangat di ranah publik, dan kini kembali menyeruak berkat pesan ini.
Tanggapan Rizky Billar
Merasa difitnah dan dilecehkan, Rizky tidak tinggal diam. Ia pun memutuskan untuk mengandeng kuasa hukum guna menelusuri identitas pengirim pesan. Tak hanya itu, Rizky juga ingin mengambil langkah hukum atas tindakan tersebut. "Kami sedang memproses hukum untuk perlindungan nama baik dan keluarga," jelas kuasa hukumnya.
Tim kuasa hukum awalnya mencoba menyelesaikan perkara ini secara damai. Mereka menghubungi pelaku melalui akun Instagram resmi kantor hukum dan menerima respons awal berupa permintaan maaf. Namun, situasi berbalik ketika pelaku tiba-tiba mengklaim ponselnya diretas setelah awal komunikasi tersebut.
Identitas Pengirim Pesan
Hasil penelusuran kuasa hukum Rizky mengejutkan banyak pihak. Wanita yang mengirimkan pesan kebencian tersebut terungkap sebagai istri seorang anggota Polres Seruyan di Kalimantan Tengah. "Setelah penelusuran, diketahui bahwa pelaku adalah istri dari anggota polisi yang bertugas di sana," ungkap Sadrakh, kuasa hukum Rizky.
Sikap pelaku yang mendadak menghilang pasca permintaan maaf menimbulkan kecurigaan. Ada pertanyaan mengenai kemungkinan upaya pelaku untuk menghindar dari tanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Situasi ini semakin rumit dengan adanya klaim peretasan ponsel.
Dampak dan Harapan
Kasus ini membawa dampak psikologis yang cukup berat bagi Rizky dan keluarganya. Penyebaran ujaran kebencian seperti ini berpotensi merusak reputasi dan kehidupan pribadi seseorang. Rizky berharap agar insiden ini menjadi pelajaran bagi masyarakat mengenai penggunaan media sosial yang bijak. "Kita harus menghormati privasi orang lain dan menghindari komentar yang dapat menimbulkan dampak hukum," tegasnya.
Rizky Billar telah mempersiapkan diri untuk mengambil langkah lebih serius, termasuk membawa permasalahan ini ke ranah pidana. Ia merasa penting untuk melindungi nama baiknya dan keluarganya dari serangan yang tidak berdasar. "Kami akan terus menelusuri dan mengambil langkah yang tepat," imbuhnya.
Kasus ini masih terus berkembang, dan publik tentu saja menunggu langkah selanjutnya dari pihak Rizky Billar. Jelas, tindakan provokatif seperti ini tidak dapat dibiarkan. Apalagi jika berdampak pada reputasi serta kesehatan mental targetnya.
Media sosial seharusnya menjadi platform yang positif. Namun, kasus Rizky Billar menunjukkan bahwa masih ada pihak-pihak yang menyalahgunakan media sosial untuk menyebarkan kebencian. Hal ini mengingatkan kita semua untuk lebih bijak dalam bersikap dan berkomentar di dunia maya.
Rizky dan timnya berharap, situasi ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua. Dengan begitu, penggunaan media sosial dapat lebih konstruktif dan tidak merugikan orang lain. Masyarakat perlu sadar bahwa setiap tindakan dan ucapan di media sosial bisa berakibat hukum.





