Prabowo dan PM Carney Saksikan Penandatanganan MoU Kadin-Pertahanan di Ottawa

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney menghadiri upacara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di West Block, Parliament Hill, Ottawa, pada Rabu, 24 September 2025. Acara ini menjadi momen bersejarah dalam kunjungan Prabowo ke Kanada, yang menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.

Dalam penandatanganan ini, Indonesia dan Kanada menandatangani tiga kesepakatan utama yang meliputi bidang perdagangan, pertahanan, dan koneksi antara pelaku usaha. Kesepakatan-kesepakatan ini diharapkan dapat membuka peluang baru untuk kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan antara kedua bangsa. Menurut laporan dari biro pers sekretariat presiden, hal ini menandakan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor.

Salah satu MoU yang disaksikan oleh kedua pemimpin adalah kerangka kerja sama di bidang pertahanan. Kesepakatan ini mengembangkan memorandum saling pengertian yang telah ditandatangani sebelumnya pada Agustus 2025, serta memperluas peluang kerja sama, termasuk partisipasi Kanada dalam latihan Super Garuda Shield dan pelaksanaan dialog pertahanan secara reguler. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memperkuat industri militer kedua negara dalam jangka panjang.

Presiden Prabowo menyatakan, “Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar dan dilatih di sini serta bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan.” Pernyataan ini mencerminkan harapan Indonesia untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertahanan.

Kerja Sama Ekonomi yang Kuat

Selain bidang pertahanan, penandatanganan MoU antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Business Council of Canada juga menjadi sorotan. Meskipun bersifat business-to-business, kesepakatan ini membawa makna signifikan dalam mendorong kerja sama ekonomi kedua negara. Hal ini sejalan dengan semangat pembentukan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA), yang diharapkan dapat meningkatkan keterhubungan dunia usaha.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Ottawa bukan sekadar formalitas, tetapi juga hadir dengan substansi yang jelas dan bermanfaat bagi kedua negara. Ketua Umum Kadin dan PM Carney yang turut menyaksikan penandatanganan menggarisbawahi pentingnya kerja sama ini untuk mendorong investasi dan perdagangan.

Proses yang Panjang Menuju Kesepakatan

Di balik kesepakatan ini, terdapat proses konsolidasi yang tidak mudah. “Kami mempelajari 9 ribu halaman dokumen perjanjian, ya itu benar, kami begadang semalaman. Saya sangat bangga, saya sangat beruntung menjadi Presiden Indonesia yang membawa ini kembali ke tanah air,” ungkap Prabowo. Proses tersebut menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras yang dilakukan oleh kedua pihak dalam memfinalisasi kerja sama yang saling menguntungkan.

Secara keseluruhan, hasil dari kunjungan ini membawa sinyal positif bagi perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Kanada. Kedua negara menunjukkan komitmen untuk saling mendukung dalam berbagai aspek, termasuk dalam bidang pertahanan dan ekonomi. Langkah-langkah konkret yang diambil di Ottawa memberikan harapan akan adanya kemajuan yang lebih substansial di masa mendatang.

Dengan adanya penandatanganan MoU ini, diharapkan Indonesia dan Kanada dapat membangun fondasi yang lebih kuat dalam menjalin hubungan bilateral serta meningkatkan kerjasama di berbagai sektor. Ini adalah langkah awal yang signifikan menuju kolaborasi yang lebih erat antara kedua negara.

Exit mobile version